Mengenai Saya

Foto saya
saya adalah Ardat Ahmad, seorang pelajar kehidupan. Asal daerah dari Batubara Sumatera Utara sekarang menetap di Medan.Menikah dengan Saidatul Fadilah. Dari pernikahan tersebut kami dikaruniai empat orang anak laki-laki dan perempuan yang kemudian diberi nama Muhammad Taqie Mahdi, Murtadha Alief Ahmad, Muhammad Abizar Mashuri dan Nur Alifah Farhani. email ardat_ahmad@yahoo.co.id.

Labell

Senin, 23 Maret 2015

SATU TAHUN ALIEF



MENJUNJUNG LANGIT........MENDUNG
MEMIJAK BUMI.........RETAK
(The History Of Medan)

SATU TAHUN ALIEF
Ananda ...... hari ini setahun yang lalu....Ayah memegang erat tangan Ibu mu, sekedar memberikan semangat tuk terus berjuang agar engkau bisa menghirup udara dunia ini dengan lancar. Ya....memegang erat tangan ibu mu...karena hanya itu yang bisa Ayahanda lakukan dan bahkan semua Ayah-ayah lainnya termasuk engkau kelak jika Allah menghendaki. Bermandi peluh, bersimbah darah, merenggang jiwa, menyambung nyawa.  Itu kata yang sering dikatakan untuk menggambarkan peristiwa itu. Kini setahun telah berlalu peristiwa itu.
Seakan semua peristiwa yang ayah gambarkan tadi tak pernah terjadi. Setahun adalah waktu yang lama dan juga cepat. Lama untuk sebuah penantian dan penderitaan namun cepat untuk sebuah kebahagian. Mungkin karena rasa bahagianya ayah dan ibu mu akan kehadiran dirimu sehingga masa terasa begitu cepat berlalu.
 

Engkau adalah buah hati kami berdua. Tentu saja sebagai buah, sebelumnya hati kami telah berbunga-bunga. Bahkan jauh sebelum kehadiran dirimu di dunia ini hati kami telah berbunga. Berbunga disaat kami dipertemukan Allah. Berbunga disaat kami dipersatukan Allah. Berbunga disaat engkau masih berbentuk nutfah sampai pada hari engkau dilahirkan. 


Kini setelah setahun kelahiran mu, dengan tertatih engkau telah mulai bisa melangkahkan kaki mu walau dengan pelan, ter huyung-huyung dan bahkan terjatuh. Namun teruslah nak melangkah kan kaki mu, karena itulah takdir kita sebagai manusia. Dan itu juga cara satu-satu nya agar engkau bisa menapaki dan menjelajahi bumi Allah ini. Mungkin engkau belum menyadari bagaimana sumringah gelak tawa keberhasilan dari bibir mungilmu telah menghilangkan rasa penat dan lelah kami akan kehidupan. Menghilangkan capek dan bosan yang menyelinap dalam hati ibu mu, dimana hari-hari nya hanya diisi oleh pengabdian pada keluarga kecil kita. 

Ibu mu adalah perempuan hebat dengan pendidikan yang hanya di cicipi oleh tidak sampai 1% dari penduduk indonesia, namun hanya mengabdi untuk ananda dan ayahanda. Tapi engkau juga harus menyadari, kalau ayahmu lebih banyak melakukan pengabdian dari pada ibumu. Sangking banyaknya, sehingga hanya ibumu lah yang lebih banyak mengabdi pada keluarga kecil kita dari pada ayahmu. Karena jika ibu mu mengabdi untuk ayah dan dirimu, maka ayahmu ini mengabdi untuk ibumu, dirimu, orang tua, pemerintah, masyarakat dan agama. Segudang tanggung jawab yang terkadang melelah kan, namun ibumu telah mengambil sebahagian tanggung jawab pada dirimu dan abang mu sehingga ayahmu cuman menikmati kehidupan di rumah sebagai tempat peristirahatan dan peribadatan.  Walau terkadang ayahmu keluar menapaki jalan kehidupan disaat engkau dan abangmu masih tertidur lelap dalam impian dan kembali kerumah kita yang nyaman disaat engkau dan abangmu juga telah tertidur pulas. Pasti engkau tidak menyadari jika saat itu ayah mu ini mengusap lembut keringat yang keluar dari kening dingin mu. Engkau juga mungkin tidak menyadari saat ayahmu mencium kening mu dan abang mu sambil membacakan doa-doa sebagai pengharapan ayah mu agar kelak engkau menjadi mukmin sejati.
Ananda.... jangan pernah merasa berputus asa atau sejenisnya. Jika engkau masih tertatih dalam melangkahkan kaki mu, maka harus engkau ketahui juga bahwa ayah dan ibu mu juga masih tertatih dalam melangkahkan kaki kami. Hanya saja bedanya, jika engkau tertatih dalam melangkahkan kaki mu tuk berjalan di alam fisik Allah. Maka kami tertatih tuk berjalan di alam spritual Allah. Jika engkau tergamang akan melangkahkan satu dua tiga langkah kaki mu di jalan depan rumah kita, maka perlu engkau ketahui bahwa ayahmu ini juga mengalami kegamangan dalam melangkahkan kaki di jalan ilahi. Jika engkau terjatuh di dalam melangkahkan kaki mu, maka harus engkau ketahui bahwa ayahmu juga terkadang terjatuh dalam melangkahkan kaki di jalan Ilahi. Terpeleset oleh licinnya jalan Itu, dan bahkan terjerembab oleh kerikil-kerikil kehidupan. 

Tak ada perbedaan dirimu dengan ayah mu ini. Namun ayahmu sadar bahwa engkau adalah Amanah yang diberikan Allah kepada kami. Sebagai amanah ayah hanya menjalankan peran sedikit dalam membimbing dirimu tuk menapaki kaki di bumi Allah ini. Karena harus ananda ketahui bahwa amanah tersebut diberikan oleh Allah. Dia Tuhan kita dan Tuhan penguasa segala sesuatu di alam semesta ini. Dia yang memberikan kehidupan kepada kita dan  Dia juga yang mengendalikan kehidupan kita. Buktinya......tak pernah ayah dan ibumu ajarkan engkau tuk berjalan di bumi Allah ini, tapi engkau bisa berjalan menapaki satu dua tiga langkah di bumi ini. Ayah dan ibumu hanya sesekali memegang kedua tangan mu sambil mengatakan ta...te. Usaha yang kami lakukan agar engkau bisa berjalan tidaklah sebanding dengan capaian yang engkau peroleh. Jadi....jelaslah bahwa engkau Amanah Allah dan Allah lah yang telah membimbing dirimu tuk menapaki kaki dijalan itu. Jadi jika suatu hari kelak engkau membaca tulisan ini, bersyukurlah terlebih dahulu pada Allah sebelum engkau berterima kasih kepada kami berdua.
Ananda.....dirimu adalah istimewa. Sebagai seorang bayi yang masih berusia satu tahun, engkau telah menunjukkan bakat seperti ayahmu. Mencintai buku. Dan ayah mu juga berharap agar engkau juga mencinta ilmu. Ayah bisa melihat itu dari gemarnya engkau bermain-main dengan buku di rak yang ayah susun rapi. Walau engkau merusak rapi nya susunan buku yang ayah buat, namun ayah mu senang. Senang bukan saja karena engkau mau menjama buku yang terkadang berdebu karena lama tak ayah sentuh disebabkan kesibukan berkelana di dunia ini atau mungkin karena visi kerhidupan ayah mu yang telah berubah haluan. Tetapi ayahmu senang karena ayahmu berharap engkau bisa meneruskan cita-cita ayah mu yang beberapa sisi tak terealisasikan. Tiadalah masalah ananda memporak porandakan susunan buku yang tersusun rapi, karena ayahmu ini juga telah memporak porandakan susunan katulistiwa kehidupan. 
Beberapa lembar dari buku itu...engkau telah koyak kan. Namun itu tidaklah menjadi masalah bagi ayah. Ayahmu juga telah mengoyak beberapa lembar kehidupan yang tak layak di taruk di buku kehidupan ayahmu. Bahkan... bukan hanya mengoyak lembaran buku kehidupan, namun juga membuangnya sejauh mungkin agar tidak masuk dalam lembar-lembar yang harus ayah baca di yaumil kiyamah kelak. Semoga saja Allah membimbing kita. 

Ananda .......engkau dilahirkan dalam bulan maret ini. Yang ayahmu ketahui sewaktu belajar astrologi, engkau memiliki cinta sebagai sifat dasar dan cinta juga jiwa mu. Sifat mu adalah pemurah dan melayani. Engkau mewakili alam jiwa, dan kerajaan mu adalah kerajaan Allah. Sebab itu jagalah pergaulanmu kelak, jagalah kemurnian hati mu, jagalah agar pikiranmu tetap tenang  dan jernih. Kembangkanlah cinta dalam dirimu sehingga tidak saja meliputi sesama manusia saja tetapi untuk semua makhluk hidup dan seluruh jagat raya. Karena itulah kerajaan Allah. Disana lah Dia mentajalikan diri. Agar ananda tau bahwa dunia dan isinya ini tidaklah tercela karena di situ Allah menampakkan diri dan disana juga dilahirkan para nabi dan orang-orang shaleh. Di sana juga tempat kita sujud menghadapkan wajah kita pada Allah. Namun ia akan menjadi tercela jika ananda menaruh hati dan menjadi kan nya sebagai tujuan kehidupan.
Ananda....sifat dasar mu yang berupa cinta. Menghendaki agar engkau melakukan pengabdian pada agama, masyarakat dan negara harus tanpa syarat. Dunia ini membutuhkan orang-orang yang mengabdi tanpa syarat dan mengharapkan imbalan. Keistimewaan dirimu dibandingkan yang lain adalah dirimu bisa memenuhi tuntutan itu. Jika engkau melakukan itu, niscaya kebaikan juga yang engkau peroleh walaupun tak pernah engkau harapkan.  

Ananda....Engkau harus menyadari bahwa kepribadian yang indah dan menawan adalah kunci dari keberhasilan kehidupan. Kepribadian seperti itu muncul dari jiwa dan hatimu. Jiwa yang lembut dan bebas dari kekerasan, hati yang ber empati dan lepas dari amarah, dengki dan iri. Itulah pribadi yang penuh dengan pesona. Jika engkau melakukan sesuatu, haruslah itu berbentuk kebaikan bagi semua orang dan bukan bagi dirimu saja. Berbuat dan berkaryalah demi kemajuan masyarakat, bangsa dan dunia. Janganlah engkau melakukan sesuatu untuk keuntungan diri dan keluarga kita. Dengan cara itu, kebaikan yang terbit dihatimu akan bisa dirasakan oleh siapa saja yang berada di dekatmu.

                                          Brayan City, Kampoeng Banten
                                          22 Maret 2015
                                          Selamat Ulang Tahun ananda ku
                                          Murtadha Alief Ahmad


2 komentar:

  1. Subhanallah.. semoga Alief menjadi anak yang bisa membanggakan orang tua & menjadi mukmin sejati ya pak... Amiin

    BalasHapus