Mengenai Saya

Foto saya
saya adalah Ardat Ahmad, seorang pelajar kehidupan. Asal daerah dari Batubara Sumatera Utara sekarang menetap di Medan.Menikah dengan Saidatul Fadilah. Dari pernikahan tersebut kami dikaruniai empat orang anak laki-laki dan perempuan yang kemudian diberi nama Muhammad Taqie Mahdi, Murtadha Alief Ahmad, Muhammad Abizar Mashuri dan Nur Alifah Farhani. email ardat_ahmad@yahoo.co.id.

Labell

Senin, 20 April 2015

Hikmah Pernikahan 2

HIKMAH PERNIIKAHAHAN 2
Diiringi dengan lagu “dumey lovers”  karena hati bicara kembali saya mencoba untuk menuliskan kembali sambungan hikmah pernikahan yang sempat terhenti beberapa waktu yang lalu. Sepertinya topik yang paling menarik bagi pembaca yang budiman (kayaknya nggak budiman aja tapi juga budiwati, karena gak semua pembaca  laki-laki. He he heee) adalah topik mengenai pernikahan ini lho. Seperti MTV Ampuh, setelah beberapa bulan wanita saleha menjadi trading topik di blog ini, hikmah pernikahan 1  berhasil menggungguli. Yaaa...sebagai musisi muda ( xixi xixiii), kayaknya lebih seru kalo nulis yang seru-seru, yang ratingnya bisa tinggii ( seperti sinetron aja, biar banyak yang pasang iklan). 
Ada beberapa peristiwa yang menginspirasi hikmah pernikahan 2  ini, diantaranya adalah pernikahan sahabat-sahabat yang terjadi beberapa waktu kemaren. Pernikahan pertama adalah pernikahan M. Sebuah pernikahan yang sederhana dengan diiringi lagu dendang melayu yang mendayu-dayu. Sumpeee ....jadi gak pengen pulang karena dengerin lagu melayu. Jadi teringat waktu di kampung. Rupanya darah melayu ini masih mengalir kental dalam darah. Pernikahan  kedua adalah pernikahan N, sebuah pernikahan termewah yang pernah penulis saksikan, dirayakan dihotel berbintang dengan dihadiri pejabat, pengusaha dan kalangan selebritis kota Medan. Dengan diiringi penari yang lemah gemulai mengikuti iringan musik dan nyanyian dari suara merdu sang biduwan. Ketiga adalah pernikahan R dengan keistimewaan tersendiri tentunya. Yaaa....emang setiap pesta mempunyai keistimewahan tersendiri, paling tidak bagi kedua mempelai. Barakallahulaku wabaraka alaika wajamaah bainaquma fii qhair.
 Memang sepanjang perjalanan kehidupan manusia kita dapat membagi kehidupannya menjadi dua bagian, pertama adalah fase kehidupan sebelum kita menemukan pendamping yang menemani kita mengarungi perjalanan kehidupan. Kedua adalah fase dimana kita menjalani kehidupan sebagai orang yang memiliki kewajiban tanggung jawab terhadap orang lain dan sebagai orang yang menjadi penghasil keberlangsungan kehidupan manusia. Fase pertama kita katakan sebagai fase kesendirian kehidupan kita dan fase kedua adalah fase berumah tangga. Karena alasan itulah maka ketika seseorang telah berhasil melewati fase pertama dan masuk pada fase kedua kehidupan tadi, dia diberikan ucapan selamat dengan ucapan “ selamat menempuh hidup baru” memang mereka akan menempuh kehidupan yang serba baru dan fase kehidupan yang baru juga. Namun terkadang tidak jarang, ada diantara kita yang sudah merasa saatnya untuk mengakhiri fase pertama kehidupannya dan memasuki fase kedua namun belum juga bisa melakukannya. Tenang aja..... ini saya berikan sedikit solusi yang mungkin dapat memberikan masukan bagi kita-kita semua...

Pertama Berbaik sangka kepada Allah.
Sebagai pencipta kita tentu saja Allah lebih memahami diri kita dari pada kita sendiri, dan tentu saja sebagai Tuhan kita; Allah lebih menyayangi diri kita melebihi diri kita sendiri bahkan melebihi rasa sayang yang dimiliki seorang ibu terhadap anak yang paling disayanginya.  Tentu saja segala sesuatu ada masanya. Ila azalimmusammah segalanya beredar menurut waktu yang telah ditentukan Allah. Seperti kisah Yusuf dan Zhulaiqa. Konon katanya Zulaiqha adalah istrinya nabi Yusuf, padahal usia mereka beda jauh bahkan lebih jauh dari nabi Muhammad dan Khadijah.
Pada mulanya zulaikha jatuh cinta pada nabi Yusuf yang merupakan pria tertampan dan tinggal serumah dengan nya.  Cinta zulaikha terhadap yusuf sudah tidak terbendung lagi, namun cinta itu adalah ketulusan didalam kesalahan. Tulus karena cinta sejati bisa hadir pada diri wanita mana saja pada seorang pria. Namun salah karena posisi zulaikha adalah istri dari Al Aziz yang juga adalah majikan Nabi yusuf. Singkat cerita.....eng ing enggg.....kisah cinta zulaikha telah membawa petaka baik. Petaka bagi zulaikha, petaka juga bagi yusuf. Namun akhir dari cerita tersebut nabi yusuf dan zulaikha bersatu menjadi pasangan yang sah. Sebuah kisah mengharukan ya..... tau gak berapa lama zulaikha menanti agar bisa memiliki Nabi yusuf sebagai pasangan hidupnya? Gak peduli berapa lama...yang penting endingnya boooo....xixixixii..
Jadi solusi pertama adalah berbaik sangka kepada Allah, bahwa Allah akan mendatangkan jodoh buat kita. Ketika berbaik sangka kepada Allah tersebut, kita masuk pada kondisi diri yang agama katakan sebagai keberserah dirian total hanya kepada Allah yang dalam bahasa populernya kita menyebutnya dengan tawakkal. Tentu kita masih ingat....wamayyatawakkal Alallahu fahuwa hasbuh....mungkin penulisan nya kurang pas.
Memang kita harus percaya dan bukan lagi percaya tetapi tanpa ada keraguan sedikitpun. Jika solusi dari setiap permasalahan kehidupan adalah berserah diri pada Allah. 

Kedua Istiqfar kepada kepada Allah
Satu kesalahan yang mungkin kita sadari atau tidak kita sadari namun tanpa kita sadari telah menghalangi sampainya rahmat Allah untuk tercurahkan kepada kita. Terkadang, seiring dengan langkah kaki dan tarikan nafas, tentu ada seberkas dosa yang selalu mengiringi langkah dan tarikan nafas tersebut. Bisa jadi ada kekeliruhan hidup yang kita lakukan dan tanpa kita sadari telah menghalangi tercurahnya rahmat Allah kepada kita. Termasuk urusan yang jodoh. Masih ingat kan...waman a’rada an zikri painnalahu ma ishatan dongka ....mungkin juga penulisan kurang pas, untuk pas nya silakan buka sendiri Qur’an Tahaaa ayat 124.
 Sebab itu bertobat kepada Allah merupakan solusi kedua dari permasalahan hidup. Emang kenapa.....? Karena Allah mencintai orang yang bertobat. Karena orang-orang yang dicintai Allah akan diberikan kemudahan oleh Allah dalam segala hal.

Ketiga tetap taat kepada Allah
Inilah salah satu hikmah mengapa seorang laki-laki yang belum sanggup menikah diperintahkan untuk melaksanakan puasa sunat. Agar dia senantiasa berada dalam ketaatan pada Allah. Terkadang.....terkadang ya...ada yang salah dalam pemahaman kita terhadap ketetapan dan ketentuan Allah. Kita sering mengatakan bahwa “ emang sih.....jodoh di tangan Allah, tapi....kalo kita gak nyari apa bisa dapat tuh jodoh” jadi solusinya kalo mau jodoh harus nyari dong. Itu sih artinya kita meyakini ketentuan Allah setengah-setengah. Lho kok setengah-setengah. Ya iyalah, karena kata-kata tapi masih kita gunakan dalam meyakini ketentuan Allah. 
Untuk menunjukkan bahwa pendapat tersebut salah, ini ada sebuah cerita yang mungkin sudah biasa bagi kita mendengarnya. Tapi saya akan menceritakan cerita ini secara terbalik untuk. Cerita nya begini
Ada seorang perempuan yang tidak pernah keluar rumah dan tidak juga pernah menjumpai laki-laki yang bukan mahramnya. Ayah perempuan tersebut mengatakan bahwa anak gadisnya tersebut buta, tuli, bisu, tidak punya tangan, dan juga tidak punya kaki. Buta bukan karena matanya tidak bisa melihat,,,,tetapi dia tidak pernah melihat laki-laki yang bukan mahramnya atau tidak pernah melihat yang diharamkan Allah. Tuli,,,bukan karena tidak bisa mendengar tetapi dia tidak pernah mendengar apa yang diharamkan Allah. Bisu bukan karena tidak bisa berbicara...tetapi dia hanya berbicara yang baik-baik. Mulutnya hanya mengeluarkan emas. Maksudnya kata-kata emas...pembaca. tidak punya tangan...karena tangannya tidak pernah mengambil yang bukan haknya dan menyentuh yang dilarang agama. Tidak punya kaki karena ia tidak pernah melangkahkan kaki ke arah yang tidak di ridhoi Allah.
Jika kita memisalkan dalam kehidupan kita sekarang, perempuan tersebut adalah gadis pingitan. Tapi bukan seperti selvi  si ciderela calon mantu Jokowi. ...wkkkkk. 
Mungkin kita akan berpikir...gadis pingitan seperti itu...siapasih yang kenal. Atau siapasih yang mau datang melamar. .....tapi tentu saja Allah punya kuasa atas semuanya dan dia juga telah mempersiapkan laki-laki baik buat tuh perempuan. Siapa....siapa ....siapa.....
Laki-laki baik tersebut adalah seorang pemuda pencari ilmu nun jauh di hilir sungai dekat kediaman mereka. Tanpa sengaja laki-laki tersebut melihat buah delima hanyut di sungai, di ambilnya buah delima tersebut kemudian dimakannya....biasa.....setelah dimakan barulah ia menyadari kalo tuh buah bukan miliknya. Rasa penyesalan yang menghantuinya menyebabkan ia mengikuti aliran sungai ke hulu untuk menemukan pohon delima mana yang jatuh kesungai yang buahnya tadi ia makan. Setelah lama berjalan...jumpalah ia dengan pohon delima yang condong ke sungai dan sedang berbuah.
Pada orang yang dijumpainya ia bertanya...siapa pemilik pohon delima yang condong ke sungai tersebut. Seorang laki-laki tua yang tidak lain adalah ayah dari perempuan si gadis pingitan tadi mengatakan jika ia adalah pemilik pohon delima tersebut dan kembali bertanya ada apa?. Pemuda baik tersebut kemudian menjelaskan buah delima yang di makan nya dan bagaimana kronologi nya sehingga dia bisa sampai disitu. Ia kemudian memohon maaf kepada pak tua tersebut. Namun sayangnya pak tua tersebut baru mau memafkannya setelah ia bekerja untuk pak tua tersebut dan terakhir setelah lama bekerja tempat pak tua tersebut.....kebayang gak sih gimana bekerja tanpa gaji dan hanya mengharapkan agar pak tua itu sudi memaafkan kesalahannya. Namun pak tua juga tidak mau memaafkannya. Dia hanya mau memaafkan jika anak muda tersebut mau menjadi kan anaknya seperti di sebutkan diatas menjadi istrinya. Mereka pun menikah....cerita selesai. Wkkkkk..
Itu adalah kisah populer yang merupakan kisah ayah imam Syafii yang merupakan imam mazhab fiqih syafii. Singkat nya dari cerita  tersebut bahwa si wanita yang hanya tenang-tenang aja di rumah, sedangkan laki-laki yang baik tersebut telah “dipaksa” oleh Allah dengan kehendaknya untuk mendatangi perempuan tersebut dan menikahinya. Enak gak sih jadi wanita tersebut....enak kan........? begitulah jika kita berserah diri kepada Allah dalam urusan jodoh. 
Keempat Silaturrahmi
Selain dapat memperpanjang usia, silaturrahmi dapat juga menambah rezeki. Dan kita tentu percaya bahwa rezeki yang diberikan Allah bukan saja uang dan harta namun meliputi segenap karunia yang telah diberikannya dalam segenap kehidupan kita. Termasuk juga jodoh. Pepatah mengatakan...jauh berjalan banyak di lihat...kalo banyak kenalan banyak juga yang mengenal kita....iya kan.....


Kelima Berdoa
Ini adalah jurus yang paling ampuh dan paling mudah dilakukan namun terkadang kita lupakan. Salah satu doa yang dapat membantu kita adalah doa berikut ini “Rabbana hablana min azwazina kurrataakyunin waz’alna milladunkarahmah innaka antal wahab
Karena sudah malam....besok-besok kita sambung lagi ke bagian III. InsyaAllah.
                                        
                                        Brayan City, 20 April 2015
                                        Dini hari.......00.45 WIB

Tidak ada komentar:

Posting Komentar