Mengenai Saya

Foto saya
saya adalah Ardat Ahmad, seorang pelajar kehidupan. Asal daerah dari Batubara Sumatera Utara sekarang menetap di Medan.Menikah dengan Saidatul Fadilah. Dari pernikahan tersebut kami dikaruniai empat orang anak laki-laki dan perempuan yang kemudian diberi nama Muhammad Taqie Mahdi, Murtadha Alief Ahmad, Muhammad Abizar Mashuri dan Nur Alifah Farhani. email ardat_ahmad@yahoo.co.id.

Labell

Selasa, 28 Desember 2010

Be a Man

BE A MAN

          Ada satu cerita dari para banci-banci kaleng yang ada dinegara ini. Dengarlah apa yang mereka katakan, kita perlu uang boo… kemudian pada saat yang berbeda mereka juga mengatakan eike juga ikut booo…… Tau enggak sih kenapa kata-kata boo… atau eike sering kali digunakan oleh para banci kaleng tersebut. Yang pasti ini kata udah melekat banget dinegeri ini hingga orang jika akan menirukan gaya banci selalu saja mengeluarkan kata eike untuk memanggil diri mereka sendiri dan booo diakhir kata-kata mereka. Itulah dua buah kata yang sangat melekat pada banci-banci kaleng dinegara ini. Mau tau enggak kenapa para banci kaleng tersebut mengatakan kata-kata itu disetiap perkataan mereka. Emang banci kaleng, lhooo kok dipanggil banci kaleng sih booo, kita-kita inikan bukan pembawa surat kaleng hingga dipanggil banci kaleng. Elhu emang brengsek, ngasih gelar orang sesukanya aja. Dasar manusia pramusionis. Apatuh pramusionis aku juga enggak tau, tapi kalau kaleng kan pasti kita semua tau. Weeeek dasar banci kaleng.
          Masih mau tau apa jawabannya, gue sengaja memperlama supaya jelas mana Man sejati dan mana yang Be A Man, karena be a man adalah man yang telah dirasuki be sehingga menjadi A. makanya ia dikatakan be a man. Inilah sebuah risalah yang akan mengupas tuntas permasalahan banci kaleng.
Pertanyaan pertama
Mengapa mereka dipanggil dengan nama banci kaleng
Jawabannya adalah karena mereka punya seperti yang dimiliki laki-laki tapi mereka tidak menggunakan nya, ya iyalah mereka tidak menggunakannya karena mereka telah mengalengkan milik mereka kedalam kaleng sarden. Mungkin untuk dijadikan sarden banci kali yeee. Jadi taukan kenapa mereka dikatakan sebagai banci kaleng karena milik nya telah mereka kalengkan hingga tidak dapat berfungsi lagi. Jadi karena itulah mereka dinamakan dengan banci kaleng.
Pertanyaan kedua
Mengapa mereka sering memanggil diri mereka eike
Jawabannya adalah karena mereka telah menipu diri mereka sendiri. Singkat ceritanya mereka itukan laki-laki dan di indonesia ini adalah sesuatu yang tabu jika laki-laki menirukan perbuatan atau tingkah laku ataupun busana perempuan, hal seperti itu hanya ada dan diperbolehkan didunia barat. Jadi mereka mengikuti bagaimana barat menerima toleransi penyimpangan sikologis manusia sebagai sesuatu yang wajar karena orang barat sendiri banyak yang hidup tidak wajar. Emang sih enggak semua orang barat seperti itu, karena masih banyak juga orang barat yang menjadi manusia yang lurus dan baik. Kembali ke kasus banci, bukan kembali ke leptop walaupun ini lagi ditulis dengan menggunakan leptop, karena penulis ini bukan mas Tukul yang lebih suka dipanggil rei reinaldi. Karena perbuatan mereka mengikuti tingkah laku orang barat yang menyimpang dan mereka tau itu salah bagi masyarakat indonesia maka mereka tidak mau memanggil diri mereka aku atau saya sebagaimana layaknya kebanyakan orang indonesia, mereka lebih suka jika mereka memanggil diri mereka sendiri seperti panggilan orang barat terhadap diri mereka sendiri yaitu I yang dibaca ei. Ia.. ok lah jika ei diterima lalu bagiamana dengan kata ke didepan ei. Nah ke didepan ei itu menunjukkan pengakuan mereka sendiri pada dirinya sendiri bahwa mereka adalah banci kaleng, jadi singkatan dari ke adalah kaleng. Dengan demikian maka eike mempunyai arti saya adalah banci kaleng, jadi ya enggak masalah dong jika kita memanggil mereka itu dengan sebutan banci kaleng. Ya enggak….ya enggak….
Pertanyaan ketiga
Mengapa diakhir perkataan mereka sering digunakan kata boooo, capek booo… seperti itu maksud nya.
Jawabannya adalah karena mereka selalu mengajak orang untuk diboboi.
Nah itulah cerita banci-banci dari sekilas untuk menganalisa acara global TV be a man, jadilah laki-laki dan jangan jadi banci kaleng.  

Tidak ada komentar:

Posting Komentar