Mengenai Saya

Foto saya
saya adalah Ardat Ahmad, seorang pelajar kehidupan. Asal daerah dari Batubara Sumatera Utara sekarang menetap di Medan.Menikah dengan Saidatul Fadilah. Dari pernikahan tersebut kami dikaruniai empat orang anak laki-laki dan perempuan yang kemudian diberi nama Muhammad Taqie Mahdi, Murtadha Alief Ahmad, Muhammad Abizar Mashuri dan Nur Alifah Farhani. email ardat_ahmad@yahoo.co.id.

Labell

Selasa, 28 Desember 2010

ada apa dengan matakuliah statistik

ADA APA DENGAN MATAKULIAH STATISTIK.

Banyak mahasiswa yang takut pada matakuliah statistik. Mereka takut bukanlah pada nilai tetapi pada ketidak mampuan mereka untuk memahami matakuliah tersebut. Dan saya yakin pada hal ini. Apalagi bagi mahasiswa yang kurang mempunyai latar belakang pengetahuan matematika yang baik. Tentu saja yang saya maksudkan bukan mahasiswa jurusan matematika tetapi mahasiswa jurusan lainnya yang mendapatkan matakuliah statistik sebagai pendukung keahlian mereka, misalnya mahasiswa jurusan agama Islam yang kebanyakan mereka dari pesantren atau madrasah aliyah. Yaa… statistik memang demikian….sangat diperlukan oleh berbagai disiplin ilmu dan bahkan kini statistik merupakan cabang matematika yang paling banyak digunakan oleh ilmu-ilmu lain diluar matematika sendiri. Banyak alasan kenapa mahasiswa terutama mahasiswa yang berasal dari pesantren takut tehadap matakuliah ini, tentunya bukan takut seperti kita takut pada setan atau suster ngesor eh… ngesot, maklum enggak nonton filemnya karena enggak suka tahayul. Ketakutan mahasiswa terhadap mata kuliah statistik ini bisa disebkan karena keengganan mereka untuk maju dan terus berpikir dan bisa juga disebabkan karena sesuatu yang baru yang diberikan oleh statistik atau mungkin juga dikarenakan emang dari sononya dulu enggak pernah belajar matematik. Maklum lah dari Ibtidaiyah kemudian masuk pesantren dan dari pesantren terus masuk IAIN yang juga milih jurusan agama. Emang sih enggak salah juga jika agak sedikit nervous dengan statistik, tapikan walau enggak suka atau takut statistik kan MK wajib kita dan sangat diperlukan ketika kita melakukan penelitian. Ia sih… Statistik memang mempunyai keanehan dan keganjalan yang tertera dalam kesulitannya. Namun itulah statistik yang sulit tetapi juga dibutuhkan oleh semua orang yang menyukai kemajuan.
Bagaimana sebenarnya cara belajar statistik yang baik dan benar. Bagaimana caranya sehingga belajar statistik menjadi mudah dan efisien. Tentunya ketika kita belajar statistik kita akan didapatkan dengan banyak permasalahan seputar belajar, lalu bagaimana caranya agar belajar statistik mengasikkan bahkan dengan belajar statistik membuat kita menjadi lebih baik juga dalam  belajar yang lainnya. Ah masak …. Apa mungkin dengan belajar statistik kita akan semakin baik belajar mata kuliah lainnya. Tentu saja bisa.
Seperti belajar mata kuliah lainnya, belajar statistik juga memiliki persamaan dengan belajar pada umumnya. Oleh sebab itu apa saja yang berlaku pada belajar pada umum nya juga berlaku pada belajar statistik. Tetapi…. Statistik memiliki ciri khas tersendiri yang membedakannya dengan mata kuliah lainnya dan ini merupakan kelebihan dan kehebatan statistik itu sendiri. Karena itu statistik mempunyai cara tersendiri yang jika kita mau mempelajarinya, dan bagi kamu-kamu yang jurusan eksak tentunya ini bisa juga dijadikan kiat belajar MK lainnya yang berbau angka. Sebenarnya ini sih enggak ilmiah-ilmiah kali, karena ini saya tulis dari pengalaman saya belajar manual or otodidak matakuliah ini. Jadi karena masing-masing orang punya cara tersendiri untuk mudah belajar makanya kamu-kamu harus mengkonversikannya sesuai dengan selera dan bakat kamu. Emangnya bakso,,,, pake sesuai selera segala.
Pertama kalo kamu tuh mau enak belajar statistik kuncinya adalah pada kamu-kamu sendiri. Hal ini dikarenakan matematika itu sebenarnya tidak sulit, hanya saja dari kita pande dengar omongan orang hingga kita sendiri yang omongin selalu aja dikatakan bahwa matematik itu sulit. Akhirnya tertanamlah dalam pikiran kita bahwa belajar matematik itu sulit dan enggak mudah dipahami. Tak ubahnya …. Seperti belajar dengan dosen yang enggak kita sukai, entah kuper kek, entah jelek kek atau ngasih nilai selalu dibaci. Taukan apa itu dibaci itulho ngasih nilai selalu dibawah C yaitu C, D dan E. karena kita enggak suka dosennya maka kita juga enggak akan suka ama pelajarannya. Enggak ubahnya seperti kamu-kamu benci ama tetangga kamu. Tetangga yang dibenci,,,,, ayamnyapun yang masuk ke rumah ikut kita tendang. Iya enggak….. jadi cara pertama kamu mudah belajar statistik, kamu itu harus mengubah persepsi or pikiran kamu terhadap MK itu. Bahasa lainnya kamu itu harus berusaha untuk menyukai MK itu.
Gimana sih… wong orang udah enggak suka kok disuruh suka, gimana dong caranya. Caranya kamu harus tau apa saja manfaatnya belajar statistik. Kalo kamu itu orang jurusan non eksak atau kamu dari pesantren ( biasanya sih orang dari pesantren yang takut ama MK ini) yang punya cita-cita jadi ulama atau ustaz and ustaza maka kamu so harus tau kalau ibnu taimiyah menjadikan belajar matematika sebagai sarat yang harus dipenuhi oleh seorang ulama. Dan statistik mengajarkan pada kita bagaimana membaca keadaan dunia ini dengan tepat dan akurat. Kan Allah tuhan kita ada berfirman kalo kita tuh harus memperhatikan alam semesta ini dan membaca tanda-tanda kekuasaannya. Tentu saja yang dimaksud Allah dengan membaca tanda-tanda kekuasaannya tidak dengan statistik saja tapi dapat juga dilakukan dengan yang lainnya seperti indera kita atau membaca al-qur’an.
Jadi secara tidak langsung Allah telah menyuruh kita untuk belajar statistik. Awas lho jika enggak patuh perintah Allah bisa enggak berkah tuh ilmu yang lainnya. Enak aja ngatakan kalo Allah nyuruh kita belajar statistik. Ya …iya lha. Pertama karena statistik diperlukan untuk negara dan masyarakat maka belajar statikstik termasuk ilmu yang fardhu kifayah, ini sesuai dengan pendapat imam Al-ghazali yang mengatakan jika suatu ilmu dibutuhkan oleh sekelompok masyarakat dan jika tidak ada orang yang mengetahui ilmu itu maka membahayakan keberadaan dan kelangsungan eksistensi masyarakat maka hukumnya masyarakat mempelajari ilmu tersebut adalah fardhu kifayah. Ya… enggak apa-apa sih fardhu kifayah, kan enggak fardhu buat kita-kita semua, kan masih banyak anak matematika yang mempelajarinya. Kalo gitu ada alasan keduanya yaitu yang mengikat untuk kamu-kamu semua jurusan dan membuat kamu mau endak mau harus mempelajarinya. Lho kenapa ,,, apa alasannya. Karena jadi apapun kita. Mau polici kek, mau ustaz kek atau pedagang sekalipun kita tuh harus punya kemampuan menganalisa dan membaca tanda-tanda kebesaran Allah. Kita harus mampu memahami kehidupan dengan baik. Terutama sekali pada zaman modern end global sekarang, dimana informasi hadir di depan kita dengan berjubel dan kita harus mampu untuk memilah-milah informasi yang baik dan benar. Statistik memberikan kita kemampuan untuk menyeleksi informasi yang datang dengan baik.
Karena terkadang dikatakan bahwa ada informasi yang datang merupakan hasil penelitian dan terus kamu-kamu jadi percaya karena itu hasil dari penelitian ilmiah. Dengan kamu-kamu tau statistik, kamu bisa melakukan sensor dengan sendiri apakah informasi hasil penelitian itu dapat dipercaya atau tidak.

Be a Man

BE A MAN

          Ada satu cerita dari para banci-banci kaleng yang ada dinegara ini. Dengarlah apa yang mereka katakan, kita perlu uang boo… kemudian pada saat yang berbeda mereka juga mengatakan eike juga ikut booo…… Tau enggak sih kenapa kata-kata boo… atau eike sering kali digunakan oleh para banci kaleng tersebut. Yang pasti ini kata udah melekat banget dinegeri ini hingga orang jika akan menirukan gaya banci selalu saja mengeluarkan kata eike untuk memanggil diri mereka sendiri dan booo diakhir kata-kata mereka. Itulah dua buah kata yang sangat melekat pada banci-banci kaleng dinegara ini. Mau tau enggak kenapa para banci kaleng tersebut mengatakan kata-kata itu disetiap perkataan mereka. Emang banci kaleng, lhooo kok dipanggil banci kaleng sih booo, kita-kita inikan bukan pembawa surat kaleng hingga dipanggil banci kaleng. Elhu emang brengsek, ngasih gelar orang sesukanya aja. Dasar manusia pramusionis. Apatuh pramusionis aku juga enggak tau, tapi kalau kaleng kan pasti kita semua tau. Weeeek dasar banci kaleng.
          Masih mau tau apa jawabannya, gue sengaja memperlama supaya jelas mana Man sejati dan mana yang Be A Man, karena be a man adalah man yang telah dirasuki be sehingga menjadi A. makanya ia dikatakan be a man. Inilah sebuah risalah yang akan mengupas tuntas permasalahan banci kaleng.
Pertanyaan pertama
Mengapa mereka dipanggil dengan nama banci kaleng
Jawabannya adalah karena mereka punya seperti yang dimiliki laki-laki tapi mereka tidak menggunakan nya, ya iyalah mereka tidak menggunakannya karena mereka telah mengalengkan milik mereka kedalam kaleng sarden. Mungkin untuk dijadikan sarden banci kali yeee. Jadi taukan kenapa mereka dikatakan sebagai banci kaleng karena milik nya telah mereka kalengkan hingga tidak dapat berfungsi lagi. Jadi karena itulah mereka dinamakan dengan banci kaleng.
Pertanyaan kedua
Mengapa mereka sering memanggil diri mereka eike
Jawabannya adalah karena mereka telah menipu diri mereka sendiri. Singkat ceritanya mereka itukan laki-laki dan di indonesia ini adalah sesuatu yang tabu jika laki-laki menirukan perbuatan atau tingkah laku ataupun busana perempuan, hal seperti itu hanya ada dan diperbolehkan didunia barat. Jadi mereka mengikuti bagaimana barat menerima toleransi penyimpangan sikologis manusia sebagai sesuatu yang wajar karena orang barat sendiri banyak yang hidup tidak wajar. Emang sih enggak semua orang barat seperti itu, karena masih banyak juga orang barat yang menjadi manusia yang lurus dan baik. Kembali ke kasus banci, bukan kembali ke leptop walaupun ini lagi ditulis dengan menggunakan leptop, karena penulis ini bukan mas Tukul yang lebih suka dipanggil rei reinaldi. Karena perbuatan mereka mengikuti tingkah laku orang barat yang menyimpang dan mereka tau itu salah bagi masyarakat indonesia maka mereka tidak mau memanggil diri mereka aku atau saya sebagaimana layaknya kebanyakan orang indonesia, mereka lebih suka jika mereka memanggil diri mereka sendiri seperti panggilan orang barat terhadap diri mereka sendiri yaitu I yang dibaca ei. Ia.. ok lah jika ei diterima lalu bagiamana dengan kata ke didepan ei. Nah ke didepan ei itu menunjukkan pengakuan mereka sendiri pada dirinya sendiri bahwa mereka adalah banci kaleng, jadi singkatan dari ke adalah kaleng. Dengan demikian maka eike mempunyai arti saya adalah banci kaleng, jadi ya enggak masalah dong jika kita memanggil mereka itu dengan sebutan banci kaleng. Ya enggak….ya enggak….
Pertanyaan ketiga
Mengapa diakhir perkataan mereka sering digunakan kata boooo, capek booo… seperti itu maksud nya.
Jawabannya adalah karena mereka selalu mengajak orang untuk diboboi.
Nah itulah cerita banci-banci dari sekilas untuk menganalisa acara global TV be a man, jadilah laki-laki dan jangan jadi banci kaleng.  

Sabtu, 18 Desember 2010

jalan ilahi

tidak satu jalan menuju roma. pepatah tersebut memberikan kita makna bahwa tidak hanya ada satu jalan untuk mencapai ridho Ilahi. Para mufasir mengatakan bahwa makna sirathal mustaqin adalah jalan yang luas dimana semua kita dapat melalui nya. Demikian juga jalan menuju pada Allah, sebagian kita melakukannya dengan terus menerus berpuasa, sebagian kita melakukannya dengan shalat malam, sebagian kita dengan sadaqah, sebagian kita melakukan nya dengan cara mengabdi pada kedua orang tua dengan tulus dan banyak yang lainnya.
Pilihlah jalan yang tepat untuk kita. tentu saja jika kita punya sakit magh, tidak sepantasnya kita memaksakan diri untuk berpuasa setiap hari. Jika saja kita seorang pelajar yang harus berkelana menuntut ilmu tidaklah seharusnya kita memaksakan diri untuk berada disisi kedua orang tua kita senantiasa untuk melayaninya, apalagi kondisi mereka sehat wal afiat. Jika kita miskin dan keluarga kita dirumah kekurangan pangan dan sandang, tentu saja kita tidak selayaknya untuk memaksakan diri bersedeqah setiap hari. Oleh sebab itu pilihlah jalan ilahi yang paling memungkinkan untuk kita lakukan dan tentu saja tidak hanya satu jalan yang harus kita pilih. maksudnya jika kita sehat dan mampu untuk berpuasa sunat selalu mengapa tidak, jika kita memiliki kelebihan harta mengapa kita tidak membiasakan diri untuk bersedeqah setiap hari, jika kita mempunyai orang tua, mengapa kita tidak ambil kesempatan tersebut untuk mengabdi, pada mereka. lakukanlah jalan Ilahi sebanyaknya dan seiklasnya. maka quamtum iman akan kita rasakan.

Senin, 13 Desember 2010

Toobat

Taubat
Duh Gusti Pangeran Penguasaku
Maafkan hamba yang berhati hitam
Yang kadang terlupa dan sering sengaja
Mengaburkan nurani tuk menikmati dunia
Duh Pencipta segala rupa dan semesta
Jangan buat ini takdir abadi
Yang membuatku tak lagi mengenali-Mu
Hingga aku tak bisa memilih surga dan neraka
Duh Sesembahan Abadi
Terangkan mata ini dari kegelapan
Pisahkan jiwa dari keangkaraan murka
Bangkitkkan lagi birahi suci untuk memuja
Duh Sang Pengasih tiada kenal pilih kasih
Anugerahkan sedikit ketakutan
Karena aku terlalu berani untuk lupa
Bahwa alam-Mu bukan hanya dunia
Duh Raja Diraja Maha Perkasa
Hilangkan segala ragu dalam akal matiku
Penuh kebimbangan dan berselimut tanya
Adakah kebenaran dirimu berada
Duh lelabuhan akhir segenap asa
Mundurkan sejenak saat maut untukku
Sempatkan aku tahu apa yang Jibril bawa
Mungkin hati kecilku akan mampu terjaga

Sajak M. Imam Ghozali

Wanita Shaleha

WANITA SHALEHA
Oleh: Ardat Ahmad
Ar-Rasul pernah bersabda, beliau mengatakan bahwa wanita ketika menjadi istri seseorang ada tiga yaitu pertama wanita yang hanya melahirkan anak saja, kedua wanita yang saleha dan ketiga hanya Allah yang mengetahui pada siapa wanita tersebut diberikannya (auzubillahiminzalik). Ketika pada suatu masa saya menjadi dewasa dan menjadi manusia yang serba ingin mengetahui akan hikmah dari segala sesuatu saya sering mengamati kehidupan masyarakat dilingkungan saya dan dimanapun saya berada dengan harapan akan mendapatkan hikmah tertinggi dari esensi kehidupan itu sendiri yang hingga saat ini masih samar dimata saya. Mengenai ciri wanita yang pertama tersebut yang dikatakan oleh RasulAllah diatas saya menemui penjelasan bahwa ada banyak wanita yang terlalu baik jika boleh dikatakan sangat baik pada keluarganya. Ia merupakan gambaran wanita ideal bagi pria masa kini. Mempunyai sifat keibuan, lembut, dewasa, pengasih, dan yang jelas tidak selingkuh. Namun ada satu hal yang sangat riskan dimata kita  bahwa sang wanita tersebut dengan enak saja mengumbar aurat bukan didepan muhrimnya, tidak melaksanakan perintah Allah dengan baik maksudnya shalat gitu lho, dan bahkan ia menjadikan anak-anaknya sebagai orang yang dididik dengan dasar persaingan yang ketat untuk mendapatkan dunia saja bukan akhirat. Buktinya banyak dari mereka yang dengan bangga mengantarkan anak-anaknya masuk mamamia atau mereka berusaha sekeras mungkin untuk menjadikan anak-anak mereka menjadi selebritis, padahal mereka telah mengetahui bahwa dunia selebritis adalah dunia glamor yang banyak kemaksiatan didalamnya. Inilah nampaknya gambaran dari wanita pada point pertama tersebut.
Sedangkan wanita pada golongan kedua adalah wanita saleha, subhanAllah. Wanita ini adalah wanita sempurna yang ada di dunia ini. Wanita ini merupakan wanita yang beriman pada Allah dengan taat melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya, menyembunyikan auratnya kecuali pada suaminya, wanita tersebut mendidik anak-anaknya dengan kasih dan sayang. Menuntun mereka untuk menjadi khalifah dibumi Allah ini. Menjadikan mereka sebagai generasi penerus umat yang unggul dari sisi intelektual, maju dalam sisi emosional dan tercerahkan dari sisi spritual. SubhanAllah. Wanita tipe ketiga adalah wanita yang berada diluar kedua wanita tersebut.
Wanita saleha adalah manusia unggul. Wanita saleha adalah wanita yang dikuasai oleh diri aktif mereka. Mereka dapat memimpin diri reaktif mereka untuk dapat tunduk ketika berhubungan dengan diri mereka sendiri terhadap diri aktif mereka. Wanita saleha mencapai keunggulan saleha bukan sebagai bawaan. Tidak ada wanita saleha yang dapat mencapai maqam tersebut hanya karena dari bawaan lahir saja. Semua wanita saleha memperoleh kesalehaannya dengan kerja keras dan pelatihan diri. Wanita saleha bukanlah wanita yang memiliki kecantikan walaupun tidak dapat dipungkiri ada wanita yang saleha juga memiliki wajah yang cantik. Namun kecantikan wajah dan tubuh bukan merupakan kriteria kesalehan wanita, karena sesutu yang bersifat fisik tidak akan dapat bertahan lama dan berkekalan. Sedangkan kita butuh keabadian dan ke langgengan. Lalu apa kriteria kecantikan wanita tersebut. Kecantikan wanita adalah kecantikan yang murni dan sejati yang ada didalam jiwa, hati dan pikiran wanita. Kecantikan tersebut memancar lewat pandangan mata, tutur kata, sikap, gaya, penampilan dan aura wajah. Inilah kecantikan sejati dari setiap wanita. Setiap wanita memiliki potensi untuk menjadi cantik seperti ini, siapapun dia dan apapun statusnya. Tidak perduli walaupun secara fisik ia tergolong jelek namun ia akan kelihatan indah dipandangan pria.  Dan ini merupakan bukti keadilah dari ilahi.
Begitulah kecantikan wanita itu, dalam pandangan dunia modern kehidupan dinilai dari sisi fisik dan material saja. Seseorang dikatakan sukses ketika ia telah berhasil dalam mencapai taraf ekonomi tertentu. Seseorang dikatakan berhasil jika saja ia telah memiliki harta yang bisa membuat ia tenang dan serba berkecukupan. Demikian juga kecantikan yang dimiliki seorang wanita selalu saja dinilai dari fisik, walaupun cantik itu bisa ditunjukkan melalui fisik namun fisik bukan merupakan kriteria yang baik bagi penilaian sesuatu.


Teranglah jiwa, teranglah hati dan teranglah hidup dengan rahmatnya.
                                                                                   
Medan, 30 Juli 2008

Refleksi kehidupan

REFLEKSI KEHIDUPAN
( inspiration from Mr. Mario Teguh The Golden Way)
Hidup adalah apa yang kita lakukan untuk kehidupan kita sendiri. Apa yang kita telah berikan untuk kehidupan tersebut itulah yang akan kita rasakan. Jika kita melakukan keburukan untuk kehidupan kita maka keburukan jugalah yang kita dapatkan untuk kehidupan tersebut dan jika kita melakukan kebaikan untuk kehidupan maka kebaikanlah yang akan menghampiri kehidupan kita. Apa yang kita perbuat itulah yang akan kita rasakan. Senantiasa kita dalam sebuah pilihan, apa yang kita pilih akan menjadikan kita berhasil atau tidak dan  pilihan untuk mengantarkan kita pada keberhasilan dan kesuksesan  adalah pilihan yang membuat kita menjadi maju dan menjadi lebih dekat menuju tujuan kita.
Jangan pernah melakukan sesuatu yang telah pernah kita lakukan namun menghasilkan kekecewaan untuk kedua kalinya. Jangan lakukan dengan cara yang sama jika  saja itu tidak membuat kita berhasil atau semakin dekat dengan kesuksesan kita. Pikirkan tindakan kreatif apa yang harus kita lakukan untuk mengganti kebiasaan yang tidak berguna tersebut.
Tidak ada suatu yang dapat dipastikan oleh manusia. Namun kita harus terus berbuat dan berusaha karena lebih baik kita melakukan sesuatu dengan sebuah harapan akan memperoleh keberhasilan  dari pada kita tidak melakukan sesuatu dengan tidak mendapatkan apapun atau tidak akan pernah menjadi orang berhasil karena tidak melakukan apapun. Jadi mendingan kita memilih untuk melakukan sesuatu yang membuat kita punya harapan.
Serahkan dirimu pada Allah....namun jangan setelah kita menyerahkan diri padaNya kemudian kita mengambilnya kembali. Serahkan semua urusan tersebut pada Allah namun setelah diserahkan jangan diambil kembali. Contohnya setelah kita menyerahkan diri atas suatu  masalah pada Allah kemudian kita katakan padaNya kalau bisa ya... gini atau  gitu ya... Allah. Jadi sekali kita menyerahkan diri serahkanlah dengan sepenuh jiwa dan raga dengan kepasrahan yang tinggi.
Ada tiga buah jenis tindakan dan perbuatan kita. Yang pertama adalah perbuatan yang dilakukan dengan meyakinkan itu adalah hal yang kecil dan yang kedua adalah hal yang dilakukan dengan keraguan yaitu hal yang sedang dan yang ketiga adalah yang menakutkan itu adalah hal besar. Oleh sebab itu jangan pernah takut karena hanya orang berani lah yang akan mendapatkan kesuksesan dan keberhasilan dengan melakukan hal-hal yang besar dengan penuh keseriusan. Apa kata pepatah arab man jadda wa jadda. Lakukan lah semua yang pantas untuk dilakukan dengan sungguh-sungguh. Seperti hadis nabi yang mengatakan apabila kamu menyelesaikan suatu urusan maka lakukanlah urusan lain dengan bersungguh-sungguh.
                                                          Minggu, 16 Mei 2010

TUHAN TELAH MATI (GOD WAS IS DETH)

GOD WAS IS  DETH (kritik terhadap filsafat Nietze)
Oleh: Ardat Ahmad
Tuhan harus mati, karena manusia tidak dapat bertahan selagi masih ada yang maha mengetahui seperti Dia (F. Nietze). Ada terdapat reduksi diri dalam pernyataan filsafat tersebut. Ada terdapat penyembunyian diri dari sang Maha Mengetahui pada ucapan Nietze tersebut. Ia yang mengatakan bahwa Tuhan telah dibunuh oleh kasih-sayang Tuhan sendiri. Ia juga mengatakan bahwa manusia yang bejatlah yang telah membunuh Tuhan hingga Tuhan mati karena kasih sayang Nya sendiri. Ini merupakan pernyataan manusia yang sangat penuh kegagalan dalam menyelami dirinya sendiri dan mengendalikan dirinya dan keberadaannya sendiri. Ada terdapat rasa putus ada dan kemaluan yang mendalam untuk menunjukkan keberadaan diri yang terdalam dalam pernyataan Nietze tersebut. Ya memang begitulah kita, setiap manusia memang berkeinginan untuk menjadi manusia yang sempurna dan akan berusaha untuk menyembunyikan segala kekurangan yang berada pada dirinya dengan cara apapun. Tentu saja apabila hati ini penuh dengan duri, taik dan bangkai yang paling busuk maka ia akan berusaha untuk mereduksi segala kejelekan tersebut dengan berbagai cara dan perbuatan yang dianggapnya dapat menutupi segala kebobrokan dirinya.
Kita bisa jadi dapat menutupi segala jelek yang kita miliki pada manusia namun kita tidak dapat menutupinya pada yang selalu menyaksikan apa yang kita lakukan dan mengetahui apapun yang terlintas dilubuk hati kita yang paling dalam. Bisa jadi manusia tidak mengetahui apa yang ada dihati kita namun Tuhan selalu mengetahuinya. Karena pengakuan terhadap keberadaan dan keesahan Tuhan merupakan fitrah manusia. Manusia akan selalu mengakui keberadaan Tuhan walaupun ia mengatakan bahwa tuhan tidak ada atau telah mati. Karena itulah muncul pernyataan tuhan harus mati, karena manusia tidak dapat bertahan selagi ada yang mengetahui segalanya seperti Tuhan. Ia memang bisa jadi manusia tidak mengetahui apa yang ada dihati dan apa yang kita lakukan namun kita sendiri mengetahui apa yang kita lakukan dan ini merupakan pengingkaran yang dilakukan diri terhadap kebenaran Tuhan. Kita tidak akan mampu bertahan hidup dengan segudang dosa yang kita miliki, namun ada usaha yang justeru semakin menyesatkan diri kita yaitu reduksi ideologis. Karena rasa bersalah yang amat berat mengitari hati dan pikiran manusia maka ia mengatakan bahwa Tuhan telah mati hingga ia dapat bebas melakukan apapun yang ia mau lakukan. Ini merupakan pembunuhan hati nurani yang paling besar yang pernah dilakukan oleh umat manusia.
Adalah sudah biasa kita mengetahui bahwa ada terdapat pengakuan kesalahan yang dilakukan oleh manusia, namun baru kali ini manusia melakukan hal sebaliknya dengan mengatakan bahwa ia tidak berdosa atau tidak ada dosa pada dirinya dikarenakan sudah tidak ada yang memperhatikan dosanya karena Tuhan telah mati. Sungguh sangat sedih jika para pencari kebenaran seperi Nietze, Foucult, Hegel, Heidegar, Fourbach dan lainnya yang mengabdikan dirinya pada kebenaran justeru jauh dari kebenaran itu sendiri. Mereka adalah korban reduksi ideologis hati nurani, yang dengan itu ia ketika menemui kebenaran justeru meninggalkan kebenaran tersebut. Hal ini terjadi karena asumsi awal yang mereka gunakan dalam mencari kebenaran adalah menyimpang dari garis kebenaran sejati. Ketika mereka bertemu dengan kebenaran, mereka takut untuk mengakui kebenaran tersebut. Mereka tidak mempunyai jiwa dan sikap pencari kebenaran sejati, karena sikap pencari kebenaran sejati akan tetap menerima kebenaran yang ia  temui walaupun kebenaran tersebut amat bertentangan dengan persepsi ia selama ini.
Dalam Al-qur’an banyak mengindikasikan hal-hal seperti ini, bahkan dalam sejarah Islam ada cerita mengenai Abu jahal dan Abu lahab paman nabi Muhammad SAW yang mengakui kejuran dan kebenaran apa yang dikatakan Muhammad SAW  namun karena gengsi untuk mengikuti dan berada dibawah kendali keponakan sendiri maka ia mengingkari hati nurani sendiri. Karena kengganannya untuk meninggalkan agama nenek moyangnya maka ia mengingkari apa yang diketahuinya adalah kebenaran. Dalam kehidupan kita sehari-hari juga banyak kita jumpai orang-orang yang bukan tidak mengetahui bahwa itu suatu kebenaran namun ia enggan untuk menerimanya. Contoh paling dekat adalah tidak ada para penjudi yang tidak mengetahui bahwa berjudi itu dosa dan berbahaya bagi kesejahteraan kehidupan namun ia tetap melakukannya juga. Ada juga pemabuk yang mengetahui bahwa perbuatan tersebut berdosa dan berbahaya bagi kesehatan namun masih saja ia mau menenggak minuman yang memabukkan tersebut. Dan banyak contoh lain nya. Ini merupakan ketidak rasionalan kehidupan kita, hal ini terjadi karena kita takut mengakui keadaan dan malu untuk menerima kebenaran bahwa kita salah. Hidup mempunyai rasionalisasi yang harus dipatuhi yang jika dilawan akan memberikan aksi balasan pada kita sendiri, tentu saja balasan tersebut bukan berupa berbentuk fisik semata namun lebih mengarah pada balasan nonfisik, emosional dan spritual yang merupakan inti dari kemanusian kita sendiri.
o   Dalam surah Ali Imran ayat 70 Allah SWT menegaskan “ mengapa kamu mengingkari ayat-ayat Allah padahal kamu mengetahui” .
o    Dalam surah Al-Anam ayat 33 “akan tetapi orang-orang zalim itu menginkari ayat-ayat Allah”.
o   Dalam surah Al-A’raaf ayat 9 “ maka itulah orang yang merugikan dirinya sendiri dikarenakan mereka mengingkari ayat-ayat Kami”.
o   Dalam surah Ibrahim ayat 34 dikatakan “sesunggunya manusia itu sangat zalim dan sangat mengingkari”.
o   Dalam surat An-Nahal ayat 22 “ Maka orang-orang yang tidak beriman kepada akhirat, hati mereka mengingkari, sedangkan mereka sendiri orang-orang yang sombong”.
o    Juga dalam surat An-Nahl ayat 72 “ maka mengapakah mereka beriman kepada yang bathil dan mengingkari nikmat Allah”.
o   Dalam surat An-Naml ayat 14 “  dan mereka menginkarinya karena kezaliman dan kesombongan padahal hati mereka meyakininya. Maka perhatikan betapa kesudahan orang-orang yang berbuat kebinasaan”.
o     Dalam surat Al-Qashas ayat 82 ” … aduhai benarlah betapa tidak beruntung  orang-orang yang mengingkari”.
o   Dalam surat Al-Ankabut ayat 49 “  .. dan tidak ada yang mengingkari ayat-ayat kami kecuali orang-orang yang zalim”.
o   Dalam surat Al-Mukmin ayat 63 ” seperti demikianlah dipalingkan orang-orang yang selalu mengingkari ayat-ayat kami”.
o    Dalam surat Al-Ahqaab ayat 7 “  orang-orang yang mengingkari kebenaran ketika kebenaran itu datang kepada mereka”.
Ayat-ayat diatas memberikan penjelasan pada kita bahwa banyak dari manusia yang mengingkari kebenaran yang Allah tunjukkan pada mereka berupa ayat-ayat atau tanda-tanda. Dan harus kita ingat bahwa jika kita mengingkari satu saja kebenaran yang diberikan oleh Allah pada kita maka itu akan mengakibatkan kita tersesat dan akan semakin tersesat setelah kita mengambil suatu kesimpulan berdasarkan penginkaran tersebut. Perhatikan surat Al-A’raf ayat 9 diatas, Allah mengatakan bahwa pengingkaran tersebut akan merugikan diri mereka sendiri. Kerugian disini bukanlah kerugian materi saja melainkan kerugian disebabkan ketidak tenangan jiwa dan hati mereka, jiwa mereka akan mengalami alienasi yang mana jika ini terjadi dan penginkaran terus mereka lakukan maka terjadilah ketidak tenangan jiwa yang sangat teramat ”  mereka itu orang yang merugikan diri mereka sendiri”. Jika saja mereka bergerak semakin jauh maka hati mereka semakin gundah terhadap apa yang mereka lakukan oleh sebab itu mereka dengan terpaksa harus mengingkari kembali keberadaan sang wajibul wujud dengan mengatakan bahwa tuhan telah mati “ god was is deth”.
 Hal tersebut mereka lakukan agar rasa bersalah yang mengitari diri dan hati mereka dapat berkurang inilah yang dikatakan dengan reduksi ideologis yang merupakan pembohongan diri yang terbesar.  Dalam surat Ibrahim ayat 34 dikatakan bahwa orang yang mengingkari kebenaran yang datang padanya adalah orang yang zalim yang dapat diartikan sebagai orang yang bodoh. Zalim disini memiliki arti yang sama dengan orang yang tidak mengetahui sama sekali jadi walaupun mereka yang mengeluarkan pendapat bahwa god was is deth adalah para filosof namun mereka sebenarnya adalah orang yang tidak mengetahui apa-apa. Bukankah mereka adalah para ilmuwan dan filosof?. Ya memang benar mereka lebih cerdas dari orang-orang desa yang berpendidikan rendah, namun kita harus tahu bahwa seseorang dikatan berilmu apabila ia mengetahui kebenaran yang hakiki bukan kebenaran yang semu dan palsu. Para filosof yang mengingkari kebenaran wajibul wujud tersebut adalah orang-orang yang mengetahui banyak tentang kebenaran semu dan sedikit atau tidak sama sekali kebenaran yang hakiki. Jika seperti itu masihkah kita mengatakan bahwa para filosof tersebut lebih dari pak Somat yang setiap hari hanya kesawah untuk menanam padi namun yakin dengan seyakinnya bahwa ia hanya berusaha dan Allah lah yang memberikan dan menetapkan rejeki baginya.
Oleh sebab itu sebagai pencari kebenaran sejati janganlah sekali-kali kita menginkari kebenaran yang datang pada kita karena sekali kita menginkari kebenaran yang datang pada kita mengakibatkan kita juga akan mengingkari kebenaran yang datang berikutnya ” orang-orang yang mengingkari kebenaran ketika kebenaran itu datang kepada mereka, … aduhai benarlah betapa tidak beruntung  orang-orang yang mengingkari, seperti demikianlah dipalingkan orang-orang yang selalu mengingkari ayat-ayat kami”.  Karena Allah akan memalingkan ia dari kebenaran sebagaimana ia telah terbiasa memalingkan diri dari kebenaran yang telah ditunjukkan oleh Allah. Hal ini akan mengakibatkan ia semakin tersesat dan tersesat terus hingga akhir hayat mereka. Nauzubillahiminjalik, semoga kita terhindar dari hal demikian. Semoga kita terhindar dari pencarian kebenaran, dimana setelah kita menemukannya kita mengingkari atau pada yang lebih para kita dipalingkan Allah dari kebenaran itu dikarenakan kita biasa memalingkan diri dari kebenaranNya.
Satu surat yang harus kita renungi bersama adalah surat Ash-shaff ayat 5 “ …Allah tidak memberi petunjuk pada orang yang fasik”.  Orang yang fasik ialah orang yang mengetahui sesuatu tapi tidak menghiraukannya. Semoga saya bukan temasuk dalam golongan orang-orang yang fasik. Amin ya Allah amin ya rabbal alamin. Engkaulah Tuhan semesta alam yang menguasai ufuk barat dan timur.

CAHAYA DIRI

Cahaya manusia ibarat bulan yang bersinar terang, bulan tidak mengeluarkan cahayanya sendiri. Ia mendapatkan cahayanya dari matahari. Oleh sebab itu keberadaan cahaya bulan tergantung dari kedekatannya dengan matahari. Ketika bulan dekat dengan matahari maka cahaya nya yang terlihat terang benderang sedangkan apabila bulan jauh dari matahari maka cahayanya redup reda. Begitu juga dengan manusia, jika ia dekat pada yang maha kuasa yaitu yang memiliki dan menjadi sumber cahaya maka ia akan memancarkan cahaya yang terang benderang seperti bulan sedang purnama sedangkan apabila ia jauh dari sang pencipta maka ia akan redup dan tidak bercahaya. Sehingga jika ia telah jauh sekali dari sumber cahaya tersebut ia akan kehilangan cahaya sama sekali hingga tidak ada lagi yang dapat meneranginya kecuali kemurahan dari Allah semata.
Dekat atau jauhnya manusia dari cahaya ilahi tergantung pada amal perbuatan yang dilakukannya. Jika ia berbuat baik maka ia telah memoles dirinya dengan cahaya yang jika ia terus menerus berbuat baik maka cahaya tersebut akan semakin nyata hingga ia diliputi oleh cahaya ilahiyah. Dan jika ia melakukan amalan yang tidak baik dan jauh dari keridhaan Allah maka secara perlahan setiap satu kekhilafan yang dilakukannya akan menghasilkan satu goresan hitam dihatinya yang semakin lama akan semakin menumpuk menutupi seluruh sisi relung permukaan hatinya hingga suatu saat tidak ada permukaan hatinya yang tebuka untuk menerima cahaya dari luar dan inilah yang difirmankan Allah dalam Al-qur’an sebagai orang yang telah mati hatinya. Dalam surat Al- Mutaffifin  ayat 14 Allah berfirman “ … sebenarnya apa yang biasa mereka kerjakan itu menutupi hati mereka”.
Jika saja hati kita telah dipenuhi oleh kemaksiatan dan perbuatan yang menyimpang dari garis agama Allah maka semakin lama akan semakin sulit bagi kita untuk kembali pada agama Allah dikarenakan apa yang kita lakukan telah mengotori hati kita dan menutupi pintu-pintu tempat cahaya ilahi bernaung. Terkadang kita tidak menyadari bahwa kita telah berbuat suatu kesalahan, kita tidak menyadari jika apa yang kita lakukan menutupi permukaan hati kita secara perlahan. Kita menganggap enteng perbuatan kecil yang mengandung noda. Kita memandang remeh perbuatan kecil yang mengandung noda, padahal secara perlahan-lahan ia menutupi permukaan hati kita hingga jika permukaan hati kita telah dipenuhi oleh noda-noda dan telah sulit bagi kita untuk membersihkannya barulah kita tersadar. Namun disaat itu sudah sulit bagi kita untuk mendapatkan cahaya ilahi kembali. Hanya karunia Allah sajalah yang menyebabkan hati itu bercahaya kembali.
Diibaratkan hati manusia adalah kaca. Jika kaca itu tidak ada debu maka akan mudah memantulkan cahaya dan disaat kaca tersebut ditutupi oleh debu maka akan sulit baginya untuk memantulkan cahaya atau benda apapun. Demikian juga hati, jika saja ia besinar maka akan mudah baginya untuk menangkap segala ayat-ayat Allah yang ada dialam semesta ini. Ini lah yang dikatakan Allah dalam Al-qur’an jika saja hati manusia itu bersih maka akan terbukalah baginya segala hijab. Manusia sulit mengetahui bagaimana dunia dan kehidupan ini sebenarnya jika ia tidak mempunyai hati yang bersih dan jiwa yang tenang.
Oleh sebab itu bersihkanlah hatimu wahai manusia yang hina dan penuh dengan noda, cucilah pakaian mu dengan air wudhu dan siramilah jubahmu dengan cahaya-cahaya zikir untuk mencapai kebersihan dan keputihan hati yang benar-benar suci. Hai manusia pendosa, taukah engkau kemana akan berakhirnya kehidupan didunia ini. Tahukah engkau kemana engkau akan dicampakkan ketika matahari berada diatas kepalamu. Tahukan engkau apa itu artinya hutomah, ialah api yang menyala-nyala.


                                                            Medan, 19 Januari 2008

 manusia yang menginginkan cahaya yang melebihi dari segala cahaya bintang terbit dari dalam dirinya akan sanggup menjalani perjalanan hidup yang penuh kerikil dan akan sanggup untuk mendaki jurang yang paling terjal sekalipun hanya demi sebuah cita-cita kehidupan yang paling luhur, cahaya diri”. 

foto-foto karbala






Sabtu, 11 Desember 2010

pilihan kehidupan

Kehidupan apa yang sebenarnya kita inginkan bagi diri kita sendiri. Apakah kita menginginkan kebaikan bagi diri kita atau tidak?. Jawabannya tentulah kebaikan. Ya.... tidak ada seorang manusiapun didunia ini yang tidak menginginkan kebaikan bagi dirinya sendiri. Namun yang harus kita renungkan dan hayati adalah apakah semua kita telah melakukan sesuatu yang membuat kita mendapatkan kebaikan. Apakah kita telah mengetahui bahwa apa yang kita lakukan adalah membawa imbas positif bagi diri kita. Tentu saja semua orang akan mengatakan bahwa apa yang mereka lakukan telah mereka yakini bahwa hal tersebut menghasilkan kebaikan bagi diri mereka sendiri. Tidak ubahnya seperti seorang remaja yang menggunakan narkoba ataupun lainnya, ia akan mengatakan bahwa hal tersebut akan mengarahkan mereka pada kebaikan yaitu dapat merasakan kenikmatan yang tiada duanya karena merasakan nikmat mabuk oleh narkoba tersebut.

pesan singkat diatas manhaj

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
Sesungguhnya kehidupan ini merupakan suatu petapaan yang mengasikkan bagi siapa saja yang memiliki keinginan untuk menemukan dirinya sendiri. Berjalan menuju kearah kedalam kehidupan kita merupakan suatu keasyikan yang teramat sangat.

keragu-raguan

Keraguan merupakan bisikan syaitan. Syaitan menjadi musuh manusia dikarenakan ia merupakan pengganggu perjalanan manusia menuju kesempurnaan. Manusia tidak akan dapat menjadi insan ilahiyah apabila ia tetap saja menjadikan syaitan sebagai teman kehidupannya. Namun tahukah kita keragu-raguan yang bagaimana yang dapat dikatakan sebagai keraguan yang berasal dari syaitan atau semua keraguan berasal dari syaitan. Manusia selalu dan akan selalu berinteraksi dengan syaitan, ketika ia lalai maka syaitan akan mudah untuk memasuki sisi kehidupannya dan menguasai jiwa manusia. Kesiapan manusia untuk melawan kekuatan syaitani dan memeranginya merupakan awal dari keselamatan terhadap pengaruhnya. Jika siap maka syaitan akan mudah kita kalahkan dan apabila kita tidak siap maka syaitan akan mudah juga untuk menguasai kehidupan kita. Berperang dan terus berperang dengan syaitan merupakan inti dari perjuangan untuk mencapai keunggulan. Keunggulan tidak akan pernah ada jika tidak pernah ada perjuangan.
Kembali pada keragu-raguan yang terjadi pada diri kita. Tidak seharusnya kita menyangsikan semua keragu-raguan yang terjadi pada diri kita. Ada keraguan yang merupakan hasil dan gambaran godaan syaitan pada diri kita. Ada juga keragu-raguan yang menggambarkan fenomena yang ada, dimana fenomena tersebut merupakan sesuatu yang harus dihindari dan di enyahkan dari kehidupan kita. Sebenarnya pada diri seorang muslim tidak akan ada keraguan namun pada tingkat keimanan yang rendah pada diri manusia akan sulit mencari kepastian dan kehidupan. Pada tingkat ruhiyah lawamah manusia akan terombang ambing oleh kehidupannya tersendiri, dan pada saat itu lahirlah keragu-raguan pada dirinya. Jadi bisa saja kita mengatakan bahwa semua keraguan merupakan bisikan syaitan, namun kita mau mengetahui keragu-raguan mana yang harus dihindari dan keragu-raguan mana yang dapat kita jadikan sebagai rujukan.