Mengenai Saya

Foto saya
saya adalah Ardat Ahmad, seorang pelajar kehidupan. Asal daerah dari Batubara Sumatera Utara sekarang menetap di Medan.Menikah dengan Saidatul Fadilah. Dari pernikahan tersebut kami dikaruniai empat orang anak laki-laki dan perempuan yang kemudian diberi nama Muhammad Taqie Mahdi, Murtadha Alief Ahmad, Muhammad Abizar Mashuri dan Nur Alifah Farhani. email ardat_ahmad@yahoo.co.id.

Labell

Selasa, 18 Oktober 2011

OPTIMISME

Pembahasan optimis ini saya mulai dari penggalan ayat Al-Qur’an berikut ini
¨bÎ*sù yìtB ÎŽô£ãèø9$# #·Žô£ç ÇÎÈ   ¨bÎ) yìtB ÎŽô£ãèø9$# #ZŽô£ç ÇÏÈ   #sŒÎ*sù |Møîtsù ó=|ÁR$$sù ÇÐÈ   4n<Î)ur y7În/u =xîö$$sù ÇÑÈ  
5. Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan,
6. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.
7. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang    lain
8. Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.

Ayat tersebut menjelaskan pada kita bahwa sesudah kesulitan tersebut akan datang kemudahan, kemudian Allah juga mengatakan bahwa sesudah kesulitan datanglah kemudahan. Dua ayat tersebut menunjukkan bahwa setiap ada satu kesulitan akan diiringi dengan datangnya dua (2) kemudahan. Setiap ada satu kebuntuan jalan, akan ada dua jalan yang membentang luas. Dalam setiap problem ada dua peluang. Setiap satu kesempitan akan ada dua kelapangan. Mengenai hal ini Umar bin Khatab mengatakan “tidak akan mungkin satu mengalahkan dua” oleh sebab itu pastilah kemudahan dan kebahagiaan akan memenangkan pertarungan dalam kehidupan. Tetapi didalam ayat ke 7 dan 8 nya Allah menegaskan, hendaknyalah kamu bersungguh-sungguh dan hendaknyalah kepada Allah sajalah kamu berharap.
Oleh sebab itu seorang muslim akan selalu bersikap optimisme, tetapi optimisme tersebut merupakan optimisme yang berdasar. Optimisme dengan dasar bahwa Allah akan memberikan kemudahan padanya pada setiap situasi. Optimisme yang berdasarkan bahwa pertolongan Allah akan datang menghampirinya. Ketika mengalami kelamnya malam, janganlah kita berfikir bahwa fajar tidak akan terbit lagi, karena esok pagi fajar akan terbit dengan sinar pelangi yang menerangi setiap sesuatu. Namun jangan pula kita mengharapkan terbitnya fajar pada saat kelamnya malam, karena hal tersebut merupakan angan-angan bolong yang berasal dari bisikan setan. Hal ini berarti bahwa seseorang yang telah kehilangan optimisme berarti dia telah kehilangan dalam dirinya wujud Allah. Dia telah beranggapan bahwa Allah tidak mampu melakukan apa yang dia harapkan. Oleh sebab itu optimisme harus selalu menyertai kehidupan kita.
Optimisme adalah  berkeyakinan kesudahan adalah hasil yang baik. Ketika kita memandang mawar jangan arahkan pandangan pada durinya. Ketika berjumpa dengan seseorang jangan bayangkan bahwa perpisahan adalah akhirnya. Optimisme adalah berusaha dan berserah diri kepada Allah. Optimisme dengan harapan akan datangnya bantuan Allah bagi mereka yang berusaha. Oleh sebab itu Al-Qur’an mengatakan “ hendaknya pada tuhanmu kamu berharap”

NIAT DALAM HIDUP MANUSIA


Biasanya manusia membagi dua jenis aktivitasnya. Secara garis besar apapun yang dilakukan manusia dapat dibedakan menjadi 2 perkara. Yang pertama adalah aktivitas dan perbuatan manusia yang dilakukannya untuk mencapai kejayaan dunia, perbuatan ini bersifat duniawi. Sedangkan yang kedua adalah aktivitas dan perbuatan manusia yang dilakukannya untuk mencapai kehidupan yang mapan diakhirat atau bersifat ukrawi. Aktivitas yang kedua ini lebih dikenal dengan nama ibadah. Ibadah merupakan aktivitas manusia dalam rangka melakukan tugasnya sebagai ciptaan Tuhan dan melakukan pengabdian sebagai rasa syukur atas karunia yang diterimanya. Walau secara garis besar aktivitas manusia dapat dibedakan menjadi aktivitas duniawi dan ukrawi namun sebenarnya tidak dapat dipisahkan mana aktivitas ukrawi dan mana aktivitas duniawi.
Terjadinya pemisahan tersebut dikarenakan gagalnya aktivitas manusia naik menjadi aktivitas ukrawi. Ada kekeliruan yang sering terjadi ketika manusia mengartikan kata duniawi. Manusia mengatakan apapun yang bukan merupakan aktivitas ibadah merupakan aktivitas duniawi. Memang benar apapun yang dilakukan manusia yang bukan merupakan ibadah adalah perbuatan duniawi, namun adakah dari aktivitas manusia yang bukan dilakukan untuk mendekatkan diri pada Allah yang tentunya bersifat ukrawi. Jika ada satu saja dari aktivitas kita yang bukan merupakan perbuatan ukrawi maka kita harus mempertanyakan keislaman kita. Semua aktivitas manusia akan selalu bernilai ukrawi, semua yang dilakukannya akan bernilai akhirat. Hanya saja dalam melakukan aktivitas tersebut manusia gagal meningkatkan kualitas perbuatan tersebut menjadi aktivitas ukrawi. Manusia gagal menjadikan aktivitas tersebut bernilai ilahiyah. Atau sama sekali tidak ada usahanya untuk menjadikan aktivitas tersebut sebagai aktivitas ilahiyah. Aktivitas duniawi adalah aktivitas manusia yang tidak memiliki sisi keilahiyaan dari perbuatan.
Hilangnya sisi keilahiyaan perbuatan manusia dikarenakan niat manusia dalam melakukan perbuatan tersebut tidak untuk mencapai keridhaan Allah semata. Perbuatan apapun baik itu belajar, berdagang, mengajar, belanja dan semua perbuatan manusia lainnya apabila tidak didasarkan pada niat karena Allah akan besifat keduniaan semata. Dan apabila perbuatan tersebut diniatkan untuk mencapai keridhaan Allah maka ia akan menjadi aktivitas ketuhanan yang bernilai ibadah dan ukrawi. Sebaliknya walaupun itu ibadah apabila dilakukan bukan untuk mendapatkan keridhaan Allah tapi untuk mendapatkan sanjungan atau berbangga diri maka ia tidak akan bernilai ibadah atau ilahiyah. Oleh sebab itu kriteria untuk mengetahui apakah suatu perbuatan adalah perbuatan ukrawi atau duniawi dapat dilakukan dengan mengetahui niat yang mendahului perbuatan tersebut dan bukan pada jenis perbuatan itu sendiri.
Berhati-hatilah kita dalam meniatkan setiap perbuatan yang kita lakukan, apabila niat dihati kita telah salah walaupun itu merupakan perbuatan baik dan ibadah kepada Allah, ibadah tersebut tidak akan menghasilkan apa-apa bagi kita. Inilah yang dikatakan dengan perbuatan yang sia-sia. Auzubillahiminzalik. Ya Allah aku berlindung dari ketidak lurusan niatku dalam setiap aktivitas kecuali hanya karena keridhaan Mu semata. 

Sabtu, 19 Februari 2011

SABAR DAN HARAPAN

SABAR DAN HARAPAN

Mengapa kita harus bersedih atas sesuatu yang menimpa kita. Bukankah itu ada yang menghendaki. Ketika manusia memiliki sesuatu yang ia inginkan maka pada saat yang sama ia akan berupaya untuk mendapatkannya. Namun ketika segala upaya telah dilakukan dan manusia juga tidak dapat mencapai apa yang diinginkannya bersabar dan berserah diri pada yang maha kuasa adalah salah satu cara yang paling terbaik. Manusia hanya bisa berusaha tetapi setelah semua hal tersebut telah dilakukan maka bertawakkal merupakan cara yang terbaik dari segala penyelesaian masalah. Hanya manusia yang tidak pandai bersyukur kepada Allah sajalah yang tidak mau untuk bersyukur dan bertawakkal kepada Allah.
Ketika manusia mencoba untuk mendekatkan diri pada yang maha kuasa maka pada saat itu juga dia akan mendapatkan banyak ujian. karena Allah tidak akan membiarkan manusia mangatakan bahwa dirinya beriman sebelum mandapatkan ujian dari Nya. Mendekatkan diri kepada Allah merupakan suatu perbuatan yang baik dan mulia baik disisi Allah maupun disisi manusia. Karena memang sudah kodratnya manusia cendrung menuju pada kejahatan dan kesesatan diri, manusia memiliki kecendrungan untuk melakukan kejahatan dan pembangkangan. Karena manusia diciptakan dengan modal akal dan nafsu. Dengan akal manusia melakukan kebaikan dan dapat menuju pada tuhannya, tetapi dengan nafsu manusia cendrung untuk melakukan pembangkangan dan mengingkari segala karunia tuhannya. Akal memerlukan usaha dan kerja keras untuk dapat mengenal kebaikan dan kebenaran hakiki, akal memerlukan pelatihan dan pembelajaran untuk bisa mencapai pada kebaikan hakiki dan pengesahan kebesaran Tuhan.
Oleh sebab itu untuk dapat melakukan kebaikan yang besar dan dapat mencapai pada tingkat ketuhanan yang tinggi manusia harus berusaha secara bersungguh sungguh. Hal ini sangat sulit dilakukan oleh manusia kecuali ia mempunyai tekad dan kemauan yang keras untuk mengikuti syariat tuhannya. Oleh karena akal merupakan tonggak untuk manusia melakukan kebaikan dan itu merupakan sesuatu hal yang sulit maka pengikutan terhadap kehendak akal merupakan suatu kebaikan yang besar. Sedangkan nafsu yang merupakan tempat saitan bersembunyi dan membisikkan kejahatan selalu mengajak manusia untuk mengingkari karunia Tuhan dan melakukan maksiat, kecuali nafsu mutmainnah. Nafsu ini merupakan senjata saitan. Nafsu yang tak terkendali menyebabkan manusia melakukan apa saja yang diinginkannya. Begitu mudahnya manusia untuk mengikuti nafsu tersebut. Karena mudahnya untuk mengikuti nafsu dan pengikutan terhadap nafsu akan mengakibatkan pada kekufuran akan karunia tuhan maka jelaslah bahwa mengikuti kemauan nafsu merupakan kejahatan yang besar.  Untuk melawan hawa nafsu diperlukan kesabaran. Untuk dapat mendidik akal juga diperlukan kesabaran. Namun adalah sulit jika kesabaran tidak diiringi dengan harapan. Oleh sebab itulah maka harapan dan kesabaran berada seiring jalan dalam kehidupan manusia.   

Tuhan tidak pernah memandang rendah hamba-hambaNya. Ia memandang seluruh hamba-hambanya dengan pandangan rahmatnya, ia memandang dan menilai hambanya hanya dari ketakwaannya saja. Tidak ada perbedaan antara manusia yang satu dengan manusia lainnya selain dari pada ketakwaannya.
Terkadang manusia memang tidak pandai untuk bersyukur pada Allah, ia tidak akan pernah puas dengan apa yang ia cita-citakan. Ketika manusia melakukan maksiat itu berarti bahwa ia tidak mensukuri nikmat dan karunia Allah oleh sebab itu ia dikatakan kufur nikmat. Ketika manusia tidak pandai mensyukuri nikmat Allah maka pada saat yang sama juga Allah akan menarik karuniaNya tersebut.
Karunia Allah pada manusia dapat berupa harta, kesehatan, kebahagiaan dalam melihat buah hati yang tumbuh dengan seimbang  maupun keberkahan rezeki.

“ Sabar adalah kunci kesuksesan semua usaha dan kunci kemenangan semua perjuangan”
“ hanya orang yang mempunyai hati yang bersih dan benar-benar melakukan apapun hanya karena Allah lah yang mampu untuk bersabar dan tetap teguh dalam pendirian dan perjuangan menuju karunia Ilahi yang sempurna”

DESAIN KETUHANAN

DESAIN KETUHANAN
Manusia adalah makhluk yang memiliki kelemahan dan kelebihan. Adalah suatu yang lumrah saja jika kita berusaha untuk mengatasi kelemahan tersebut dengan meningkatkan dominasi kelebihan yang ia miliki terhadap dirinya sendiri. Orang yang hebat bukanlah orang yang tidak mempunyai kelebihan tetapi ia adalah orang yang penuh dengan kekurangan tetapi mampu menutupi kekurangan tersebut sehingga kehidupannya didominasi oleh kelebihannya. Semua kita tentunya memiliki kelebihan tetapi jika kita tidak memanfaatkan kelebihan tersebut dan tidak memanajemen diri kita untuk meningkatkan kemampuan kelebihan kita maka kita akan selalu menjadi orang yang lemah.  Ia yang mampu memanajemen dirinya untuk selalu berada dalam keunggulan dengan tetap berada pada kelebihan akan dikatakan sebagai manusia unggul.

Ada satu cerita mengenai kelebihan dan kekurangan yang dimiliki manusia. Yang pertama  adalah cerita seorang yang memiliki ilmu agama yang tinggi. Ia mengetahui seluk-beluk agamanya dan tata cara beribadah menurut agamanya serta tentu saja ia juga rajin beribadah kepada tuhannnya. Hanya saja ia memiliki kekurangan yaitu mencintai dunia. Ia menginginkan kekayaan yang berlebihan dan jabatan yang tinggi. Dengan keinginan tersebut ia kemudian melakukan perbuatan yang berada diluar koridor islam yang menjerumuskan ia pada kehidupan yang biadab nun jauh dari keridhaan Ilahi. Disini terlihat bahwa kelebihan yang ia miliki tidak mampu menjadikan ia menjadi manusia unggul, kelebihannya yang memiliki pengetahuan dan rajin beribadah tidak mampun mengalahkan kelemahannya yang cinta dunia. Sehingga ia di dominasi oleh kelemahannya dan akhirnya ia menjadi orang yang lemah. Kelebihannya tidak tampak sama sekali karena telah dikalahkan oleh kelemahannya.
Ceritera kedua  seorang yang tidak memiliki ilmu agama, ia hanya melaksanakan kehidupannya dengan cara seperti orang kebanyakan saja. Ia jarang beribadah kepada Allah dalam hal ini shalat, tetapi ia sangat suka menolong orang yang membutuhkan. Ia seorang dermawan. Yang dengan kedermawanannya tersebut ia kemudian menjadi hamba Allah. Dengan keikhlasan yang dilakukannya pada orang lain mengakibatkan ia naik pada tingkat manusia biasa menjadi manusia rabbaniyah.

Itu merupakan sebuah cerita yang menjadi iktibar bagi kita bahwa apa yang kita lakukan akan menjadikan kita manusia yang lemah atau manusia yang unggul dikarenakan kita sendiri atau kita menjadi manusia unggul dikarenakan oleh kebiasaan kita sendiri. Seorang pelacur dapat menjadi seorang ahli syurga dan seorang abid dapat menjadi batu pembakar dineraka. Ingat kisah seorang pelacur yang masuk surga dikarenakan ia menolong seekor anjing yang sedang terjepit. Dan ingatlah kisah syetan yang setelah ribuan tahun mengabdi kepada Allah yang akhirnya menjadi laknatullah. Ingat kisah qarun yang semula taat beribadah yang kemudian mendapat murka dari Allah. Dan banyak kisah lain nya yang menunjukkan pada kita bahwa keunggulan yang dimiliki oleh manusia telah dikalahkan oleh kelemahannya yang disebabkan keunggulan tersebut tidak dimanajemen dengan baik sedangkan kekurangannya dengan mudah merongrong dari dalam apa yang ada di hati dan dipikirannya. Hal ini telah dikatakan oleh rasul Allah bahwa kejahatan yang terorganisir dengan baik akan mengalahkan kebaikan yang tidak terorganisir dengan baik.
Lalu apakah yang dimaksud dengan manajemen keunggulan. Saya menyebut manajemen keunggulan sebagai desain ketuhanan. Dimana kita mendesain kehidupan kita untuk  dapat meningkatkan keunggulan kita. Kita menyediakan situasi dan kondisi dimana keunggulan kita dapat mendominasi kelemahan kita. Kita mendesain diri kita agar disaat kita mengalami kritis, baik itu kritis keimanan, kritis tingkah laku maupun kritis kepribadian. Kita dapat mengendalikan diri. Sehingga dengan situasai yang bagaimanapun kita dapat terus bergerak menuju pada insan ilahiyah yang diridhai oleh Allah. Manusia unggul bukan merupakan manusia yang tidak memiliki kekurangan sedikitpun tetapi ia dapat mendesain kehidupan dan dirinya sendiri dengan desain ketuhanan sehingga ketika situasai yang tidak menguntungkan datang ia telah siap menghadapinya. Sedia payung sebelum hujan, itulah kata yang paling tepat untuk desain ketuhanan. 

ALLAH SEBAGAI TUJUAN HIDUP

ALLAH SEBAGAI TUJUAN HIDUP

Bismillahirrahmanirrahim, dengan menyebut nama Mu ya Allah, engkau yang maha pengasih lagi maha penyayang. Tujuan hidup seorang muslim adalah Allah, panduan hidupnya adalah Al-qur’an dan suri tauladannya adalah RasullAllah. Jika kita mengatakan bahwa Allah adalah tujuan hidup kita, itu berarti semua hal yang kita lakukan haruslah punya satu tujuan yaitu Allah. Apasih maksudnya Allah sebagai tujuan dari kehidupan kita. Ya tentu saja Allah menjadi seluruh tujuan dari aktifitas kita. Maksudnya lagi, apapun yang kita lakukan haruslah bisa menghantarkan kita untuk lebih dekat pada Allah. Setiap tarikan nafas harus menyebabkan kita semakin dekat pada Allah, setiap pandangan mata yang kita arahkan harus menyebabkan kita semakin dekat pada Allah, setiap ayunan langkah kaki haruslah menyebabkan kita semakin dekat kepada Allah. Bahkan ketika kita berfikir baik itu memikirkan pelajaran atau memikirkan kehidupan ini haruslah menyebabkan kita semakin dekat pada Allah atau semakin bertambah keimanan dan ketakwaan kita.
Aktifitas yang dilakukan oleh seorang muslim menyebabkan ia semakin dekat pada Allah menunjukkan bahwa apapun yang dilakukan oleh seorang muslim akan menyebabkan ia akan semakin sempurna kemanusiaanya. Ia akan semakin memahami makna kehidupan dan akan semakin tinggi nilai-nilai spritualnya. Tentu saja hal ini karena Allah adalah yang maha sempurna, jadi siapa saja yang semakin dekat kepadanya tentu ia akan semakin sempurna. Karena tidak akan mungkin kesempurnaan dan ketidak sempurnaan itu akan bergabung dalam satu kondisi. So jadi, jika kita menjadikan Allah sebagai tujuan dari semua aktivitas kita, hasilnya akan sungguh menakjubkan ( lihat apa yang terjadi ….. begitu kata Mario teguh dalam golden ways nya). Ya ….lihat aja apa yang akan terjadi didalam kehidupan kita jika kita menjadikan semua yang kita lakukan hanya karena Allah, hanya semata mata mengharapkan ridho Allah begitu katanya nama lain dari menjadikan Allah sebagai tujuan aktifitas kita.
Jika selama ini kita menjadikan belajar karena untuk mencapai nilai yang tinggi, atau lulus dengan predikat yang memuaskan. Nah…. Mulai sekarang jadikanlah belajar itu sebagai usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah, sebagai usaha untuk menuju Allah. Ini lah yang kita katakan sebagai profesional. Mendapatkan nilai yang baik adalah bagus tetapi menjadikan nilai sebagai tujuan merupakan suatu kesalahan. Jika nilai sebagai tujuan dari aktifitas belajar maka ketika kita selesai melaksanakan studi, kita akan meninggalkan aktivitas belajar kita. Sedangkan jika Allah yang dijadikan sebagai landasan aktivitas kehidupan, apapun yang terjadi kita akan tetap belajar, dapat nilai rendah kita tidak akan pening memikirkannya, setelah selesai studipun kita akan tetap belajar dengan tekun karena Dia Allah selalu melihat aktivitas kita.  Lihat aja seorang pegawai yang bekerja karena uang akan merasa enggan untuk melayani masyarakat kalau tidak mendapat uang dari mereka. Tapi jika dia menjadikan Allah sebagai tujuan dari pekerjaan nya, walaupun dari masyarakat yang mereka  layani mereka tidak mendapatkan uang mereka akan tetap melayaninya dengan sepenuh hati.  Oleh karena itu jadikanlah Allah sebagai tujuan dari setiap aktivitas kita.

                                                                        

Lorong Ayem Is My Life

Lorong ayem
Ada banyak orang ada disini. Mulai dari nenek-nenek sampai adek bayi yang baru lahir. Mulai dari kakek-kakek yang tinggal menunggu masa-masa terakhir dari kehidupannya didunia hingga ibu-ibu yang sedang menunggu anak untuk segera melahirkan penghuni baru di jagat semesta ini. 
Mari mas kita renungkan sejenak surat maryam ayat 15 berikut ini.
íN»n=yur Ïmøn=tã tPöqtƒ t$Î!ãr tPöqtƒur ßNqßJtƒ tPöqtƒur ß]yèö7ム$wŠym ÇÊÎÈ

 Kesejahteraan atas dirinya pada hari ia dilahirkan dan pada hari ia meninggal dan pada hari ia dibangkitkan hidup kembali.
Walaupun kayaknya tu doa dikhususkan untuk nabi Isa ( nama suratnya aja dah nama mamak nabi isa), kan gak eneng salah neh kalau kita cari tadabburnya.

Hidup dilorong ayem memang tentram dan nyaman senanyaman nyamannya. Hidup dimulai dari jam 6 pagi hampir semua bangun dari tidur. Lho kok tau jam 6 pagi baru pada bangun orang orang. Karena jam 6 pagi komputer mulai mati itu berarti listrik udah mulai habis pasokan hingga tidak bisa menghidupi komputer dan itu hanya terjadi jika orang banyak menggunakan listrik. Benar gakkkk…….. Itupun kalo hari biasa, kalau hari libur bangun bisa sampai jam 9 atau jam 10 pagi. Biasa malam liburan ngejeng entah kemana………ngggak tau lah, urusan situ kok. Ya... terpaksa kalau pengen iseng ngetik harus bangun cepat. Setidaknya bangun harus jam 2, tapi gak apa juga sih... kira latihan aja, untuk terbiasa bangun disaat malam mulai tertidur (hehehe... malam kok tidur). Repotnya lagi kalau semua penghuni rumah pada ada tugas kuliah, wahhh terpaksa harus ada yang mengalah dong. 


Senyum anak sekolah berpakaian putih yang mulai berwarna kelabu riang melangkah melewati satu rumah demi satu rumah menuju sekolah yang lumayan jauh jaraknya. Maklum saja lah, lorong ayem memang lumayan ayem. Bebas dari kebisingan angkot seperti ditengah kota, ruginya payah juga sih kalo kita mau kemana-mana harus jalan dulu keluar lorong untuk mencari angkot. Tangisan anak kecil yang belum dimasukkan orang tuanya kesekolah mulai terdengar dari jam 7 tadi, mungkin ia bertengkar dengan kakaknya atau lagi dimarah sama bapaknya karena pagi-pagi sudah minta uang jajan. Memang susah anak sekarang berbeda dengan kita dulu asal apa dikit jajan…asal apa dikit jajan gitu kata bapak itu suatu kali sambil mengisap dalam-dalam rokok ten ball atau sepuluh bola miliknya yang Cuma berharga 4500 perak perbungkus.

Suara keriuk jangkrik adalah nyanyian untuk menghantar tidur.  Dan kalau musim hujan gini....nyanyian akan ditambah dengan nyanyian kodok yang riang gembira sebab air dimana-mana. Banjir dehhh. Jadi... kayak nyanyian sikodok jadinya. Ya... dilorong ayem nan ayem itulah tulisan dan hampir semua tulisan dalam blog ini dibuat. Dari sebuah rumah kecil, itupun ngontrak, dipinggiran kota besar dengan ditemani nyanyian jangkrik dan  derupan kodok. Kayaknya puitis banget deh...Tapi dirumah itu juga Muhammad Taqie Mahdi dibesarkan. Wassalam.



Minggu, 06 Februari 2011

Hikmah Pernikahan I

HIKMAH PERNIIKAHAHAN



Menikah adalah perintah Allah yang teramat penting. Bahkan jika kita melihat dari kedudukannya dalam dakwah Islam, kita ketahui bahwa menikah mempunyai kedudukan tertinggi dalam upaya penegakan syariat Islam. Sehingga tidak heran kita jika ada banyak firman Allah didalam Al-qur’an yang mengatur pernikahan ini, demikian juga dengan hadis Rasul. Mulai dari pada siapa seharusnya seorang muslim atau muslimah harus menikah hingga bagaimana menikah itu harus dilaksanakan secara Islami. Tentu saja seperti permasalahan lainnya dalam Islam, Al-qur’an hanya memberikan penjelasan umumnya dan hadis Rasul  menerangkan secara lebih terperinci. Namun tulisan ini tidak di tujukan untuk membahas pernikahan secara fiqih. Namun mencoba untuk melihat pernikahan dari sudut pandang perjalanan kehidupan untuk mencapai aktualisasi diri secara penuh demi kesempurnaan manusia yang ideal (Insan Kamil atau Insan Ilahiyah) dengan terus berada dijalanNya.
Ada pepatah china yang sering kita dengar dalam serial kera sakti ( nampak tuuu orangnya sering nonton TV aja) dikatakan bahwa kita hidup seperti ini “lahir, kecil, sakit, dewasa kemudian meningal dunia). Emang nampaknya betul juga tuh pepatah, karena kita memang menjalani hidup ini seperti itu. Ya... kalau kita hidup pastilah sebelumnya kita telah dilahirkan kedunia ini. Apa ada yang gak dilahirkan oleh ibunya? Tentu saja ada beliau adalah nabi Adam, tapi nabi Adam hidup pertama kali gak didunia tapi disurga. Jadi kayaknya selagi kita didunia pastilah dilahirkan oleh ibu kita. Kemudian kecil. So pasti lah kita semua pernah kecil dan tentunya para pembaca punya kenangan manis tersendiri tentang masa kecil ini. Kemudian dewasa. Kalau kita ada umur panjang so pasti juga akan mengalaminya dan terakhir meninggal. Firaun aja yang mengaku tuhan meninggal apagi kita. ya gak. Jadi emang bener tuh apayang dikatakan serial TV itu. Tapi tentu saja ada banyak yang terjadi dari mulai kita dilahirkan hingga kita meninggal dunia. Apalagi jika kita lihat dalam islam kehidupan kita sebagai manusia dimulai ketika kita masih di rahim ibu kita. Jadi ada baaaanyak dan baaaanyak yang ada dalam kehidupan seorang muslim selama perjanannya hidup hingga mengakhiri hidupnya.
 Seiring dengan berjalan waktu setelah kita dilahirkan, kecil, remaja dan eeee.... taunya udah berpikiran mencari pendamping hidup nih. Kayaknya bosan kali ah... (ini logat medan pembaca. He he he ) kita lahir sendiri kemudian matipun sendiri, masak kita mau jalani hidup ini sendiri juga??????####. Tapi setelah lama mencari-cari kok gak jumpa-jumpa juga ya... idaman hati, penentram sanubari dan penetap jiwa untuk berada senantiasa dijalan ilahi.
Mungkin kalau kita seorang muslim, wanita yang kita idamkan itu adalah wanita yang sholeha, yang dapat menjaga kita untuk tetap taat pada Nya. Wanita dapat kita percayai untuk anak kita menghabiskan waktu bersamanya, karena dia adalah guru yang sangat baik. Wanita yang menjadikan rumah kita sebagai madrasah  dimana dialah guru utamanya (Al ummi madrasatu) tentu saja kita kepala madrasahnya. Wanita yang rela mengorbankan kehidupannya untuk tetap setia dirumah menjaga dan memelihara kehormatan kita walau itu membuatnya tidak exis seperti axis. Seperti sayyidah Fatimah.  Wanita yang.... ah segudang lah, pokoke semua yang kita inginilah mulai dari sifat, sikap, pemikiran sampai pada fisik yang seperti kita idamkan. Tapi ingat juga kalau kita kan bukan Imam Ali atau sebaik Imam Ali, jadi jangan harus ngotot seperti sayyidah Fatimah dong.
Kalau kita muslimah, mungkin pria yang kita idamkan itu adalah seorang lelaki yang pemberani dan gagah seperti Imam Ali. Tapi kita harus tau juga kalau kita bukan sayyidah fatimah, jadi kalau gak dapat kayak Ali, yoooo di roling lagi standarnya. Lanjut lagi niih. Lelaki yang mampu menjadi imam kita, baik imam shalat maupun imam dalam kehidupan ini. Lelaki yang memimpin kita dengan kelembutan, karena kita adalah makhluk ciptaan Allah yang paling lembut. Lelaki yang .... dan sebagainya. Mungkin ada banyak yang terpikirkan oleh kita tentang lelaki ideal bagi kita. Tentu saja sama seperti para lelaki, mulai dari fisik, materi, hingga sifat dan keimanannya.

Setelah hampir separuh dunia dijalani, mendaki gunung turun kelembah bersama teman bertualang ( seperti ninja hotori aja) entah kemana-mana, tapi kok belum jumpa juga ya apa yang seperti kita idamkan itu. Mungkin terlalu tinggi syaratnya. Berikut ini beberapa renungan yang semoga Allah meridhoinya. Amin.
Pertama,  kita mencari kesana kemari, dah jumpa kemudian lepas, dah hampir jadi kemudian batal, dah senang tau nya gagal, dah pas taunya gak cocok. yang semuanya hanya memperlama kita dalam masa penantian ini aja. Padahal hampir setiap malam tahajut dan setiap shalat doanya semoga Allah mempertemukan ....aja. tapi kok gak ketemu-ketemu juga. Apa barang kali Allah gak denger ya? Allah denger kok. Jangankan doa, lintasan yang ada dihati dan pikiran kita aja Allah mengetahuinya. Kan Allah maha tau. Allah pun tau, kalau iman kita hampir aja goyah karena kesendirian ini. Kalau tau kok kayaknya Allah mendiamin kita kayak gini aja? Allah gak diamin kita kok, hanya saja Allah tuh punya cara untuk memberikan yang terbaik bagi orang-orang yang terbaik. Katanya sih, kalau Allah tuh sayang kita dan menghendaki kebaikan bagi kita biasanya akan agak sedikit diperlama. Walaupun sebenarnya bukan Allah memperlama, hanya saja kita yang merasa diperlama. Astaqfirullah. Karena Allah tidak pernah menunda-nunda kebaikan bagi hambanya.  Sebenarnya dengan kondisi ini Allah memberikan kita suatu pendidikan yang dengannya kita hidup menjadi lebih baik.
Sebenarnya Allah mau memberikan kita penjelasan, sebenarnya hidup sendiri tanpa ada pendamping hidup sangatlah tidak enak. Oleh sebab itu ketika kita telah menjalani kehidupan berumah tangga, terasalah keindahan kehidupan itu. Dengan itu Allah memberikan penjelasan bagi kita kalau suatu saat nanti kita berfikir bahwa dengan menikah kita telah kehilangan kebebasan dan merasa hidup berumah tangga tidak enak ( karena kata orang-orang manisnya hidup berumah tangga itu hanya beberapa bulan saja, setelah itu ya... tergantung kita sebenarnya) kita harus berfikir ulang bagaimana lebih tidak enaknya hidup seorang diri seperti sebelum kita berumah tangga dulu.

 Kita seolah-olah dididik Allah bahwa rumah tangga kita harus berjalan hingga ajal memisahkan. Pikirkan lah kembali masa-masa sulit kita mencari kesana-kemari kemudian Allah mempertemukan kita dengan idaman kita. Masa sih kita mau melepaskannya begitu saja. Setelah kita mencari dengan standar yang terbaik seperti standar sebelumnya, kemudian kita menemukan si dia. Tentulah itu yang paling terbaik bagi kita. Gak percaya ini yang harus kita renungkan “kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, Padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak QS. An-nisaa:19”. Sayangkan kalau kita harus membuang sesuatu yang paling terbaik dan memiliki kebaikan yang banyak hanya karena sedikit ego kita.  Udah sulit-sulit dicari, udah dapat masa kita mau melepaskannya begitu aja. Udah tahajutan hampir setiap malam dengan munajat para ahli ibadah, masa kita gak yakin kalau si dia yang terbaik bagi kita.  Biasanya sih kata orang, kalau kita sulit mendapatkan sesuatu maka sayang kitapun akan semakin besar padanya. Jadi tentu saja itu modal awal bagi terbentuknya keluarga yang sakinah, karena sakinah itu datangnya dari Allah melalui rasa sayang yang tulus pada diri kita.
Kemudian kedua.  Ketika kita udah dapat tuh sang pujaan hati, masih aja ada tantangan lain. Protokoler keluarga menghendaki ada banyak langkah yang harus dilalui sebelum kita sampai pada jejang pernikahan. Besambung pada Hikmah pernikahan II. 
                                          Ditulis dari rumah kecil, dipinggiran kota Medan.  
                            Medan, 07.02.2011, 02.30Wib.