HIKMAH PERNIIKAHAHAN
2
Diiringi dengan lagu
“dumey lovers” karena hati bicara
kembali saya mencoba untuk menuliskan kembali sambungan hikmah pernikahan yang
sempat terhenti beberapa waktu yang lalu. Sepertinya topik yang paling menarik
bagi pembaca yang budiman (kayaknya nggak budiman aja tapi juga budiwati,
karena gak semua pembaca laki-laki. He
he heee) adalah topik mengenai pernikahan ini lho. Seperti MTV Ampuh, setelah
beberapa bulan wanita saleha menjadi trading topik di blog ini, hikmah
pernikahan 1 berhasil menggungguli.
Yaaa...sebagai musisi muda ( xixi xixiii), kayaknya lebih seru kalo nulis yang
seru-seru, yang ratingnya bisa tinggii ( seperti sinetron aja, biar banyak yang
pasang iklan).
Ada beberapa
peristiwa yang menginspirasi hikmah pernikahan 2 ini, diantaranya adalah pernikahan
sahabat-sahabat yang terjadi beberapa waktu kemaren. Pernikahan pertama adalah
pernikahan M. Sebuah pernikahan yang sederhana dengan diiringi lagu dendang
melayu yang mendayu-dayu. Sumpeee ....jadi gak pengen pulang karena dengerin
lagu melayu. Jadi teringat waktu di kampung. Rupanya darah melayu ini masih
mengalir kental dalam darah. Pernikahan kedua adalah pernikahan N, sebuah pernikahan
termewah yang pernah penulis saksikan, dirayakan dihotel berbintang dengan
dihadiri pejabat, pengusaha dan kalangan selebritis kota Medan. Dengan diiringi
penari yang lemah gemulai mengikuti iringan musik dan nyanyian dari suara merdu
sang biduwan. Ketiga adalah pernikahan R dengan keistimewaan tersendiri
tentunya. Yaaa....emang setiap pesta mempunyai keistimewahan tersendiri, paling
tidak bagi kedua mempelai. Barakallahulaku wabaraka alaika wajamaah bainaquma fii qhair.
Memang sepanjang perjalanan kehidupan manusia
kita dapat membagi kehidupannya menjadi dua bagian, pertama adalah fase
kehidupan sebelum kita menemukan pendamping yang menemani kita mengarungi
perjalanan kehidupan. Kedua adalah fase dimana kita menjalani kehidupan sebagai
orang yang memiliki kewajiban tanggung jawab terhadap orang lain dan sebagai
orang yang menjadi penghasil keberlangsungan kehidupan manusia. Fase pertama
kita katakan sebagai fase kesendirian kehidupan kita dan fase kedua adalah fase
berumah tangga. Karena alasan itulah maka ketika seseorang telah berhasil
melewati fase pertama dan masuk pada fase kedua kehidupan tadi, dia diberikan
ucapan selamat dengan ucapan “ selamat menempuh
hidup baru” memang mereka akan menempuh kehidupan yang serba baru dan fase
kehidupan yang baru juga. Namun terkadang tidak jarang, ada diantara kita yang
sudah merasa saatnya untuk mengakhiri fase pertama kehidupannya dan memasuki
fase kedua namun belum juga bisa melakukannya. Tenang aja..... ini saya berikan
sedikit solusi yang mungkin dapat memberikan masukan bagi kita-kita semua...
Pertama
Berbaik sangka kepada Allah.
Sebagai pencipta kita
tentu saja Allah lebih memahami diri kita dari pada kita sendiri, dan tentu
saja sebagai Tuhan kita; Allah lebih menyayangi diri kita melebihi diri kita
sendiri bahkan melebihi rasa sayang yang dimiliki seorang ibu terhadap anak
yang paling disayanginya. Tentu saja
segala sesuatu ada masanya. Ila azalimmusammah segalanya beredar menurut waktu
yang telah ditentukan Allah. Seperti kisah Yusuf dan Zhulaiqa. Konon katanya
Zulaiqha adalah istrinya nabi Yusuf, padahal usia mereka beda jauh bahkan lebih
jauh dari nabi Muhammad dan Khadijah.
Pada mulanya zulaikha
jatuh cinta pada nabi Yusuf yang merupakan pria tertampan dan tinggal serumah
dengan nya. Cinta zulaikha terhadap
yusuf sudah tidak terbendung lagi, namun cinta itu adalah ketulusan didalam
kesalahan. Tulus karena cinta sejati bisa hadir pada diri wanita mana saja pada
seorang pria. Namun salah karena posisi zulaikha adalah istri dari Al Aziz yang
juga adalah majikan Nabi yusuf. Singkat cerita.....eng ing enggg.....kisah
cinta zulaikha telah membawa petaka baik. Petaka bagi zulaikha, petaka juga
bagi yusuf. Namun akhir dari cerita tersebut nabi yusuf dan zulaikha bersatu
menjadi pasangan yang sah. Sebuah kisah mengharukan ya..... tau gak berapa lama
zulaikha menanti agar bisa memiliki Nabi yusuf sebagai pasangan hidupnya? Gak
peduli berapa lama...yang penting endingnya boooo....xixixixii..
Jadi solusi pertama
adalah berbaik sangka kepada Allah, bahwa Allah akan mendatangkan jodoh buat
kita. Ketika berbaik sangka kepada Allah tersebut, kita masuk pada kondisi diri
yang agama katakan sebagai keberserah dirian total hanya kepada Allah yang
dalam bahasa populernya kita menyebutnya dengan tawakkal. Tentu kita masih
ingat....wamayyatawakkal Alallahu fahuwa hasbuh....mungkin penulisan nya kurang
pas.
Memang kita harus
percaya dan bukan lagi percaya tetapi tanpa ada keraguan sedikitpun. Jika
solusi dari setiap permasalahan kehidupan adalah berserah diri pada Allah.
Kedua Istiqfar
kepada kepada Allah
Satu kesalahan yang
mungkin kita sadari atau tidak kita sadari namun tanpa kita sadari telah
menghalangi sampainya rahmat Allah untuk tercurahkan kepada kita. Terkadang,
seiring dengan langkah kaki dan tarikan nafas, tentu ada seberkas dosa yang
selalu mengiringi langkah dan tarikan nafas tersebut. Bisa jadi ada kekeliruhan
hidup yang kita lakukan dan tanpa kita sadari telah menghalangi tercurahnya
rahmat Allah kepada kita. Termasuk urusan yang jodoh. Masih ingat kan...waman
a’rada an zikri painnalahu ma ishatan dongka ....mungkin juga penulisan kurang
pas, untuk pas nya silakan buka sendiri Qur’an Tahaaa ayat 124.
Sebab itu bertobat kepada Allah merupakan
solusi kedua dari permasalahan hidup. Emang kenapa.....? Karena Allah mencintai
orang yang bertobat. Karena orang-orang yang dicintai Allah akan diberikan
kemudahan oleh Allah dalam segala hal.
Ketiga tetap
taat kepada Allah
Inilah salah satu
hikmah mengapa seorang laki-laki yang belum sanggup menikah diperintahkan untuk
melaksanakan puasa sunat. Agar dia senantiasa berada dalam ketaatan pada Allah.
Terkadang.....terkadang ya...ada yang salah dalam pemahaman kita terhadap
ketetapan dan ketentuan Allah. Kita sering mengatakan bahwa “ emang
sih.....jodoh di tangan Allah, tapi....kalo kita gak nyari apa bisa dapat tuh
jodoh” jadi solusinya kalo mau jodoh harus nyari dong. Itu sih artinya kita
meyakini ketentuan Allah setengah-setengah. Lho kok setengah-setengah. Ya
iyalah, karena kata-kata tapi masih kita gunakan dalam meyakini ketentuan
Allah.
Untuk menunjukkan
bahwa pendapat tersebut salah, ini ada sebuah cerita yang mungkin sudah biasa
bagi kita mendengarnya. Tapi saya akan menceritakan cerita ini secara terbalik
untuk. Cerita nya begini
Ada seorang perempuan
yang tidak pernah keluar rumah dan tidak juga pernah menjumpai laki-laki yang
bukan mahramnya. Ayah perempuan tersebut mengatakan bahwa anak gadisnya
tersebut buta, tuli, bisu, tidak punya tangan, dan juga tidak punya kaki. Buta
bukan karena matanya tidak bisa melihat,,,,tetapi dia tidak pernah melihat
laki-laki yang bukan mahramnya atau tidak pernah melihat yang diharamkan Allah.
Tuli,,,bukan karena tidak bisa mendengar tetapi dia tidak pernah mendengar apa
yang diharamkan Allah. Bisu bukan karena tidak bisa berbicara...tetapi dia
hanya berbicara yang baik-baik. Mulutnya hanya mengeluarkan emas. Maksudnya
kata-kata emas...pembaca. tidak punya tangan...karena tangannya tidak pernah
mengambil yang bukan haknya dan menyentuh yang dilarang agama. Tidak punya kaki
karena ia tidak pernah melangkahkan kaki ke arah yang tidak di ridhoi Allah.
Jika kita memisalkan
dalam kehidupan kita sekarang, perempuan tersebut adalah gadis pingitan. Tapi
bukan seperti selvi si ciderela calon
mantu Jokowi. ...wkkkkk.
Mungkin kita akan
berpikir...gadis pingitan seperti itu...siapasih yang kenal. Atau siapasih yang
mau datang melamar. .....tapi tentu saja Allah punya kuasa atas semuanya dan
dia juga telah mempersiapkan laki-laki baik buat tuh perempuan. Siapa....siapa
....siapa.....
Laki-laki baik
tersebut adalah seorang pemuda pencari ilmu nun jauh di hilir sungai dekat
kediaman mereka. Tanpa sengaja laki-laki tersebut melihat buah delima hanyut di
sungai, di ambilnya buah delima tersebut kemudian
dimakannya....biasa.....setelah dimakan barulah ia menyadari kalo tuh buah
bukan miliknya. Rasa penyesalan yang menghantuinya menyebabkan ia mengikuti
aliran sungai ke hulu untuk menemukan pohon delima mana yang jatuh kesungai
yang buahnya tadi ia makan. Setelah lama berjalan...jumpalah ia dengan pohon
delima yang condong ke sungai dan sedang berbuah.
Pada orang yang
dijumpainya ia bertanya...siapa pemilik pohon delima yang condong ke sungai
tersebut. Seorang laki-laki tua yang tidak lain adalah ayah dari perempuan si
gadis pingitan tadi mengatakan jika ia adalah pemilik pohon delima tersebut dan
kembali bertanya ada apa?. Pemuda baik tersebut kemudian menjelaskan buah
delima yang di makan nya dan bagaimana kronologi nya sehingga dia bisa sampai
disitu. Ia kemudian memohon maaf kepada pak tua tersebut. Namun sayangnya pak
tua tersebut baru mau memafkannya setelah ia bekerja untuk pak tua tersebut dan
terakhir setelah lama bekerja tempat pak tua tersebut.....kebayang gak sih
gimana bekerja tanpa gaji dan hanya mengharapkan agar pak tua itu sudi
memaafkan kesalahannya. Namun pak tua juga tidak mau memaafkannya. Dia hanya
mau memaafkan jika anak muda tersebut mau menjadi kan anaknya seperti di
sebutkan diatas menjadi istrinya. Mereka pun menikah....cerita selesai.
Wkkkkk..
Itu adalah kisah
populer yang merupakan kisah ayah imam Syafii yang merupakan imam mazhab fiqih
syafii. Singkat nya dari cerita tersebut
bahwa si wanita yang hanya tenang-tenang aja di rumah, sedangkan laki-laki yang
baik tersebut telah “dipaksa” oleh Allah dengan kehendaknya untuk mendatangi
perempuan tersebut dan menikahinya. Enak gak sih jadi wanita tersebut....enak
kan........? begitulah jika kita berserah diri kepada Allah dalam urusan
jodoh.
Keempat Silaturrahmi
Selain dapat
memperpanjang usia, silaturrahmi dapat juga menambah rezeki. Dan kita tentu
percaya bahwa rezeki yang diberikan Allah bukan saja uang dan harta namun
meliputi segenap karunia yang telah diberikannya dalam segenap kehidupan kita. Termasuk
juga jodoh. Pepatah mengatakan...jauh berjalan banyak di lihat...kalo banyak
kenalan banyak juga yang mengenal kita....iya kan.....
Kelima Berdoa
Ini adalah jurus yang
paling ampuh dan paling mudah dilakukan namun terkadang kita lupakan. Salah
satu doa yang dapat membantu kita adalah doa berikut ini “Rabbana hablana min azwazina kurrataakyunin waz’alna milladunkarahmah
innaka antal wahab”
Karena sudah malam....besok-besok kita
sambung lagi ke bagian III. InsyaAllah.
Brayan City, 20 April 2015
Dini hari.......00.45 WIB

.jpg)



