Mengenai Saya

Foto saya
saya adalah Ardat Ahmad, seorang pelajar kehidupan. Asal daerah dari Batubara Sumatera Utara sekarang menetap di Medan.Menikah dengan Saidatul Fadilah. Dari pernikahan tersebut kami dikaruniai empat orang anak laki-laki dan perempuan yang kemudian diberi nama Muhammad Taqie Mahdi, Murtadha Alief Ahmad, Muhammad Abizar Mashuri dan Nur Alifah Farhani. email ardat_ahmad@yahoo.co.id.

Labell

Sabtu, 03 Oktober 2020

Batubara dan Pendidikan

 

MENJUNJUNG LANGIT........MENDUNG

MEMIJAK BUMI.........RETAK

(The History Of Batubara)

Episode Pertama

 

Alhamdulillah wa syukrillah,  perjuangan panjang masyarakat  Batubara telah berbuah keberhasilan dengan lahirnya Batubara menjadi kabupaten baru di provinsi Sumatera Utara. Lahirnya Batubara menjadi kabupaten baru juga memberikan harapan baru bagi seluruh masyarakat Batubara yang mayoritas memiliki pekerjaan sebagai petani dan nelayan. Harapan baru tersebut laksana matahari yang baru saja terbit di landai pesisir pantai Perupuk, Kerang, Boting, Bunga, datuk dan lainnya.

Selain memberikan  semangat baru yang lebih membara namun juga membutuhkan sampan dan jala sebagai alat untuk bersaing ditengah gelombang pinggirang selat Malaka. Harapan baru berarti semangat baru, semangat baru berarti tantangan baru, karena setiap keberhasilan harus diraih dengan kegigihan dan perjuangan dengan tidak mengenal lelah dan putus asa.

Ini adalah filosofis dari perjuangan panjang masyarakat Batubara sejak dari datuk moyang kita sedari dahulu. Datuk moyang kita sesama masyarakat Batubara adalah pelaut yang tak pernah gentar dengan hujan dan badai, tak pernah menyerah walau untuk menyekolahkan anak dan keluarga  harus kelaut diwaktu malam dan ke sawah diwaktu siang. Semangat itu terturun temurun ke kita sesama masyarakat Batubara hingga dengan tidak pernah mengenal lelah memperjuangkan terbentuknya kabupaten Batubara, dan alhamdulillah perjuangan tersebut telah melahirkan Batubara baru sebagai sebuah kabupaten baru di provinsi Sumatera Utara.

          Terbentuknya kabupaten baru merupakan tantangan baru, untuk terciptanya masyarakat Batubara yang lebih sejahtera, masyarakat Batubara yang lebih makmur, masyarakat Batubara yang lebih berpendidikan, masyarakat Batubara yang lebih religius dalam rangka mensinergiskan kejayaan hidup didunia dengan kejayaan hidup di akhirat.

Keberadaan kehidupan petani dan nelayan selama ini yang selalu identik dengan perkampungan kumuh, pendidikan rendah, dan hidup dibawah garis kemiskinan merupakan suatu permasahan baru bagi generasi muda Batubara untuk segera dicari solusi dan penyelesaian dari permasalahan tersebut.

          Ketika negara Jepang kalah dalam perang dunia kedua, Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom oleh sekutu. Keadaan terpuruk tersebut ber angsur membaik dan telah menghantarkan Jepang sebagai salah satu negara termakmur dan termaju didunia pada saat ini, hanya dengan memfokuskan pada kemajuan pendidikan sebagai langkah awal untuk bangkit dari keterpurukan. Pendidikan merupakan start awal dari pembangunan yang memiliki fondasi kuat.

Memajukan pendidikan sejalan dengan syariat, Islam mewajibkan umatnya agar terus menuntut ilmu. Kenyataan ini dapat kita tinjau dari sumber-sumber otoritas Islam baik itu al-Qur’an, as-Sunnah, dan pernyataan-pernyataan dari ‘ulama. Dalam konteks al-Quran, bahwa Allah SWT akan mengangkat orang-orang yang beriman dan berilmu beberapa derajat. Kemudian Allah SWT tidak menyamakan antara orang-orang yang berilmu dan yang tidak berilmu, dan banyak lagi pernyataan-pernyataan serupa.

Dalam konteks hadits, Nabi SAW dengan tegas mewajibkan menuntut ilmu kepada seluruh Muslimin dan Muslimat tanpa pengecualian. Menuntut ilmu pun, Nabi tidak memandang usia dan tempat. Nabi dengan tegas menyatakan bahwa menuntut ilmu itu wajib sejak buaian hingga ke liang lahat, dan tuntutlah ilmu hingga ke negeri Cina. Ali bin Abi Thalib, salah seorang pemeluk Islam pertama dan digelari Nabi sebagai pintu dari kota Ilmu ( Ana Madinatul ilm wa Ali babuha ) pernah menyatakan bahwa “pelajarilah ilmu karena sesungguhnya ia adalah hiasan bagi orang kaya dan penolong bagi orang miskin, pelajarilah ilmu. Jika kalian tidak memperoleh keberuntungan dengannya, maka dicelanya zaman bagi kalian lebih baik dari pada ia dicela lantaran kalian”. 

Meskipun secara teoritis-normatif, Islam cukup menekankan akan pentingnya menuntut ilmu, namun secara fakta-historis masih banyak umat Islam yang belum melaksanakan kewajiban tersebut. Berbagai faktor menjadi penyebab utama terkendalanya realisasi perintah Ilahi itu. Faktor utamanya tidak lain adalah faktor ekonomi. Ekonomi yang rendah memang menyulut kebodohan bagi umat Islam. Betapa banyak orang-orang miskin tidak mampu memberikan pendidikan yang layak bagi dirinya sendiri, apalagi kepada anak-anaknya. Yang tidak kalah tragisnya, kemiskinan mereka ternyata dapat membuat kekufuran.

          Kabupaten Batubara memiliki banyak potensi, dan potensi tersebut tidak akan dapat dimanfaatkan  jika tidak disertai dengan kemampuan pengelola. Oleh sebab itu pendidikan merupakan tombak kemajuan Batubara, namun untuk memajukan pendidikan di kabupaten Batubara membutuhkan tenaga profesional untuk mampu memikirkan pendidikan yang lebih tepat dan baik bagi masyarakat Batubara. Sesuai dengan otonomi daerah yang berimbas pada kebebasan daerah untuk mengembangkan pendidikan yang sesuai dengan latar belakang kultur dan budaya daerah dengan menjadikan tujuan pendidikan nasional sebagai acuannya, maka batu bara harus mengembangkan pendidikan yang lebih sesuai dengan kultur nelayan dan petani masyarakat kabupaten batu bara dan sejalan dengan latar budaya   masayarakat Batubara.

 

                                                          Air Hitam, 4 Oktober 2020