WELCOME
TO BABUSSALAM
Senarai
Wisata Religius Tim Dinas Pendidikan Ke Besilam.
12 Rabiul
Awal 1436 H.
Malam semakin larut.......sudah entah
berapa lama tidak ada dua atau satu pun kendaraan yang melintasi jalan di depan
mesjid di samping rumah. Mungkin karena besok adalah hari senin sehingga
orang-orang lebih cepat istirahat untuk mulai bekerja seperti biasa. Ya....I
Like Monday.... mungkin..... ? mungkin juga
karena tadi hari minggu, jadi...pada habis kecapean seharian liburan. Karena
seperti kata pepatah “ liburan lebih melelahkan dari pada kerja”. Anda
percaya....? mungkin.....? tapi mungkin juga karena jam telah menunjukkan pukul
01.30 malam sehingga memang wajar semua nya pada istirahat. Kecuali beberapa
banci kaleng yang sering mangkal di persimpangan Brayan.
Malam memang semakin pekat. Mungkin istri
ku telah lelap tertidur dengan mimpi indahnya di samping anak-anak ku yang
terlelap begitu pulas di saat peluh dingin terbit di dahi mungil mereka. Karena mereka lagi pulang kampung.
Two day ago......
Mobil cary one point zero melaju pelan menuju perkampungan religius di
pulau sumatera “Babussalam”. Tau gak Babussalam? Sebuah perkampungan religius
tempat para pencari Allah berzikir dengan lebih khusuk letaknya di desa Besilam
Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat. Setidaknya itu bisa menunjukkan apa
yang dilakukan pada salik (salik adalah
sebutan untuk pencari Tuhan) yang mengunjungi lokasi Babussalam. Di sana
dimakamkan seorang ulama yang dikatakan sebagai wali Allah yaitu Syeh Abdul
Wahab Rokan Al Khalidi An Nakhsabandi yang mengajarkan tarekat Nakhsabandi.
Karomah (seperti mujizat pada para nabi
Allah, karomah khusus untuk para wali Allah) tuan syeh di yakini memancar, hingga
setiap hati cenderung cinta dan selalu ingin berziarah ke sana.
Para pencari Tuhan biasa mengatakan bahwa apabila seseorang
terpilih untuk mendapatkan hidayah dari Allah melalui perantara para walinya
maka pesona Babussalam akan terpancar dan orang tersebut akan terpanggil untuk
berziarah ke Babussalam. Bisa jadi....ini yang sedang terjadi pada bang Fahmi
dan Feri ketika ia begitu berhasrat untuk berziarah ke Babussalam.
Kembali aku tertegun di tengah malam dan
dalam kesendirian.... apakah hidayah Allah telah terbuka dan sedang mengalir ke
hati, jiwa dan akal kedua PNS anak Muda di
dinas pendidikan kota Medan tersebut. Sesungguhnya
perubahan adalah suatu kepastian, dan hukum perubahan selalu dilakukan oleh
anak muda. Setidaknya itulah hukum revolusi sosial.
Telah lama Babussalam dijadikan tempat bagi
kalangan pencari tuhan untuk menemukan ketenangan hidup atau bagi para pekerja
di kota Babussalam dijadikan tempat untuk menghilangkan beban kehidupan. Atau
ada juga yang menginginkan segala asa dan cita-cita segera terkabul. Mana saja
yang menjadi tujuan InsyaAllah jika Allah berkehendak akan terkabul.
Jika kita ingin ketenangan hidup ingatlah
bahwa hanya mengingat Allah lah hati menjadi tenang.
Jika kita ingin menghilangkan beban
kehidupan ingatlah bahwa segala beban yang kita anggap besar sesungguhnya kecil
dihadapan Allah.
Jika kita ingin segala cita dan impian kita
terwujud ingatlah tiada yang sulit bagi Allah, karena Ia hanya tinggal
mengatakan Kun maka dengan tanpa kita sadari semua keinginan kita akan terjadi.
Inilah sebuah kata bijak dari Abraham
Maslow, musisi harus menciptakan musik.
Pelukis harus menggoreskan lukisannya. Penyair harus menuliskan sajaknya.
Mereka harus melakukan agar mencapai puncak kedamaian dalam diri mereka
sendiri. Seseorang harus menjadi apa yang mereka ingin jadi. Dan sebuah
tambahan dari saya, para pencari Tuhan harus berzikir karena itulah
kehidupan nya. Hidup bagi seorang pencari Tuhan adalah pengabdian, dan
pengabdian membutuhkan perjuangan kerja keras. Tentu saja harus kerja keras,
karena untuk menjadi abdi yang selalu setia pada tuannya seorang budak harus
mengorbankan tawaran-tawaran dari pihak lain yang menjanjikan kelebihan jika
saja ia mau untuk tidak mengabdi pada tuannya. Kita menyebutnya dengan setia.
Tidak mudah untuk setia.....setia pada kebenaran. Dan awal dari kesetiaan adalah pertobatan.
Setia pada kebenaran artinya menjauh dari
kemaksiatan. Ketika manusia melakukan kemaksiatan maka ia tidak akan dapat
mampu melakukan perbaikan terhadap kemaksiatan tersebut jika tidak dibarengi
dengan keinginan dan ketulusan hati untuk selalu berada dijalan Allah dan
meraih kemanusiaan tertinggi. Manusia merupakan mahluk paling sempurna, baik
itu sempurna dari segi penciptaan maupun dari segi potensi yang diberikan
Allah. Perjalanan manusia selalu merupakan pilihan akan kebenaran dan
kebathilan. Ibaratnya ia yang sedang berjalan dan selalu berada pada
persimpangan jalan, ia harus memilih jalan mana yang harus ia lalui.
Masing-masing jalan memiliki resiko
tersendiri, ia bingung jalan mana yang harus dilaluinya karena ia tidak tahu
mana jalan yang akan mendatangkan kemaslahatan bagi dirinya dan mana pula jalan
yang akan mendatangkan kejelekan pada dirinya. Oleh karena itu ia membutuhkan
seseorang yang mengetahui keadaan jalan-jalan pada setiap persimpangan agar
orang tersebut memberi tahu pada nya mana jalan yang mendatangkan kemaslahatan
dan mana pula jalan yang mendatangkan kejelekan padanya. Jika orang tersebut
menggunakan bahasa yang berbeda dengan ia, apakah yang harus dilakukannya.
Bagaimana ia dapat memahami apa yang dikatakan oleh orang tersebut. ???????
Brayan,
5 Januari 2015